Dilema Antara Giroud-Morata Bukti dari Bisikan Henry
EDEN HAZARD menjadi top scorer Chelsea di Premier League? Itu bukan hal baru bagi Hazard selama berkostum The Blues, julukan Chelsea. Dia pernah melakukannya pada musim 2013–2014. Tetapi, seberapa efektif gol-gol pemain terbaik Chelsea musim lalu itu? Baru kali ini Hazard bisa lebih efektif.
Dia sudah mengoleksi 11 gol. Itu dia dapat dari 52 kali tembakan. Jika dirata-rata, untuk tiap satu gol, dia membutuhkan 4,72 kali tembakan. Bandingkan saja dengan musim lalu saat dia mampu mencetak gol lebih banyak di Premier League bersama Chelsea. Saat itu dia mencetak 16 gol dari 77 kali tembakan atau 4,81 tembakan per gol.
Nah, di balik efektivitas golnya tersebut, ada peran Thierry Henry yang membisikinya. Mantan bomber Arsenal dan timnas Prancis itu meminta Hazard tidak terlalu banyak melepaskan tembakan. Sedikit, tapi langsung tepat sasaran.
’’Itu (tepat sasaran) bergantung insting saya. Saat mencetak gol, saya takkan pernah berpikir apakah tembakan itu meleset atau telah di sasaran yang tepat. Yang saya pikirkan hanya mencetak gol,’’ ungkap Hazard kepada Daily Mail. LONDON – Olivier Giroud didatangkan demi menambah kekuatan Chelsea di lini depan. Padahal, Chelsea sudah punya Alvaro Morata sebagai pemain nomor sembilan. Nah, apa jadinya apabila dua pemain nomor sembilan itu sama-sama meledak? Itulah yang terjadi di hadapan Antonio Conte dalam laga kontra
West Brom di Stamford Bridge, London, Selasa dini hari WIB (13/2). Memang, tak ada gol yang dilesakkan Giroud dan Morata di balik kemenangan 3-0 atas The Baggies. Justru Eden Hazard yang menjadi bintang dengan dua gol pada menit ke-25 dan 71. Lalu, sebiji gol sisanya dari Victor Moses (63’). Tapi, Giroud dan Morata berlomba-lomba memberikan suplai di balik brace keempat Hazard di Premier League musim ini. Giroud main starter. Morata menggantikannya sejak menit ke-61. Bagi Giroud, ini kali pertama dirinya berkontribusi saat klubnya menang. Kepada Sky Sports, Giroud mengungkapkan, dirinya sudah memberikan apa yang diminta Conte. ’’Dia (Conte, Red) hanya berkata kepada saya, hanya kamu yang tahu kualitasmu, dan dia minta saya tunjukkan itu,’’ kata Giroud. Bukan dari kemampuan headingnya. Giroud memulai show di Stamford Bridge dengan kemampuannya sebagai pemantul bola. Kemampuan itu sudah diasah Conte dalam dua pekan terakhir di London Cobham. ’’Jadi, setelah berkali-kali menerapkannya, saya sudah siap,’’ lanjut striker berusia 31 tahun itu. Shownya kemarin menjawab keraguan sebelum laga tentang kondisinya yang belum sembuh dari cedera hamstring. Sama seperti Giroud, Morata memulai 30 menitnya setelah dua pekan absen karena cedera punggung. Bagi Morata, ini kali pertama dirinya bisa meledak pada satu laga setelah terkena cedera lama. Dalam wawancaranya dengan Movistar, bomber termahal Chelsea itu mengungkapkan bahwa Conte sebetulnya berjudi dengan memainkannya.
Sebab, dia belum 100 persen sembuh dari cedera. ’’Saya masih bermain dengan rasa sakit. Saya bahkan tak nyaman saat bermain,’’ ungkap Morata. Di satu sisi, kabar bagus bagi Chelsea yang mendapatkan dua pemain nomor sembilannya kembali fit. Di sisi lain, itu akan memberikan pilihan sulit bagi The Godfather, julukan Conte.
Memang, musim ini Cesar Azpilicueta dkk pernah bermain dengan dua striker. Namun, mereka lebih sering memakai lone striker. Jika memakai dua striker, satunya adalah Hazard. Lalu, siapa yang harus dikorbankan? Conte, tampaknya, membuka peluang untuk mengubah formasi permainannya. Bukan 3-4-3, bukan juga 3-5-2 atau 3-5-1-1.
Tetapi, menduetkan GiroudMorata di depan dan Hazard sebagai supporting. Bisa dengan 3-4-1-2. Di situ, sebagaimana dikutip Goal, Giroud bisa menjadi poros serangan klub juara bertahan Premier League tersebut. ’’Dia (Giroud)
target man hebat. Salah satu yang terbaik di Inggris ini. Jadi, dengan memberi bola kepadanya, kami bisa bergerak di sekitarnya,’’ ulas Hazard.
Hazard meyakini Chelsea kaya opsi dalam serangan. ’’Tidak cuma saya. Masih ada Pedro, Willian, dan lainnya. Dia (Giroud) poin referensi yang bagus,’’ paparnya.