Jawa Pos

Tabrakan Maut Anggota Dewan Gresik

-

GRESIK – Satu lagi nyawa melayang karena kondisi kendaraan yang tidak laik jalan. Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Desa Wonokerto, Kecamatan Dukun, Gresik, kemarin pagi (13/2). Musibah tersebut melibatkan pikap L300 yang disetiri Miftahul Munir, 42, serta Mitsubishi Pajero yang dikemudika­n anggota DPRD Gresik dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Mustajab.

Kurang lebih peristiwa itu terjadi pukul 06.00. Pikap melaju dari arah Lamongan ke Gresik. Sampai di Wonokerto, pikap bernopol S 8445 J itu mendadak oleng ke kanan.Dari arah berlawanan, mobil Pajero melaju dengan kecepatan sedang

Mustajab bersama istri, Umaroh, dan kakak iparnya, Fatimah. Jarak dua kendaraan terlalu dekat. Mustajab tidak sempat menghindar­i pikap yang melaju tanpa kendali tersebut. Lantas, pikap menabrak bodi depan sisi kanan Pajero bernopol W 1028 BW itu.

Di belakang pikap, Sukirno berkendara dengan motor Yamaha Jupiter nopol S 3411 KA. Sukirno pun mengerem, namun terlambat. Motornya menabrak pikap yang berhenti di tengah jalan setelah mengalami kecelakaan.

Bodi depan Pajero putih itu penyok. Posisinya berbalik arah hingga bagian belakang sisi kiri menabrak pohon pingir jalan. Untungnya, air bag mobil mengembang. Nahas bagi pengendara pikap. Dia tewas di tempat kejadian. Bagian depan mobil hancur.

Pukul 07.00, petugas Satlantas Polres Gresik tiba. Jenazah sopir pikap dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Sedangkan Mustajab dan keluarga mengalami luka. Mustajab dan istri dirawat di Puskesmas Sawo Dukun, sedangkan kakak iparnya harus dirujuk ke RS Premier, Surabaya.

Kasatlanta­s Polres Gresik AKP Wikha Ardilestan­to mengungkap­kan, dari hasil olah TKP, penyebab kecelakaan adalah as roda patah sehingga kendaraan tidak seimbang. Wikha menyatakan, korban juga dalam keadaan tidak menggunaka­n sabuk pengaman. Itu terlihat dari posisi tubuhnya yang terlempar hingga keluar jendela. Kepalanya mengalami perdarahan hebat akibat benturan keras. ’’Itu kan fatal,’’ tuturnya.

Mantan Kasatlanta­s Polres Mojokerto itu menuturkan, setiap kendaraan angkutan seharusnya memperhati­kan kelaikanny­a. Misalnya, pikap yang dikendarai korban. Uji kir terakhir pada 2016.

Wikha mengambil contoh kecelakaan maut di Subang yang mengakibat­kan korban meninggal 27 orang. Salah satu faktor penyebabny­a adalah rem blong. ’’Artinya, kendaraan sebenarnya tidak laik jalan,’’ jelasnya.

Menurut Wikha, setiap pengendara bisa merasakan jika ada sesuatu yang tidak beres pada kendaraann­ya. Seperti kasus as roda patah. Sopir pasti tahu bahwa ada yang tidak beres pada mobilnya.

Mustajab dan keluargany­a shock berat. Meski demikian, dia tidak akan menuntut siapa pun. Peristiwa itu, kata dia, murni musibah. ’’Tidak ada yang mengingink­an kejadian ini. Kecelakaan ini takdir Allah,’’ katanya.

Pagi itu Mustajab hendak bertakziah ke salah seorang kerabatnya di Lamongan. Berangkat dari rumah di Desa Golokan, Sidayu, Gresik. ’’Saya masih shock. Untung saya dan keluarga selamat,’’ ucapnya.

Anggota Komisi I DPRD Gresik itu mengatakan sudah berupaya menghindar dari hantaman pikap. Caranya, menepikan laju mobil hingga keluar dari badan jalan. Namun, pikap melaju terlalu kencang. Tabrakan pun tak terelakkan.

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ?? RINGSEK PARAH: Kondisi pikap setelah menabrak Mitsubishi Pajero putih yang dikemudika­n anggota DPRD Gresik Mustajab kemarin pagi (13/2).
ADI WIJAYA/JAWA POS RINGSEK PARAH: Kondisi pikap setelah menabrak Mitsubishi Pajero putih yang dikemudika­n anggota DPRD Gresik Mustajab kemarin pagi (13/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia