Panen Ban di Kawasan Bongkaran
Normalisasi Saluran Air yang Tertutup Barang Bekas
SURABAYA – Aktivitas di Jalan KH Mas Mansyur terlihat berbeda kemarin pagi (13/2). Jalanan di samping RS Al-Irsyad itu mendadak terasa penuh. Sekitar 250 personel tim gabungan dari Pemkot Surabaya berbaris dengan dipimpin Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Bidang Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Surabaya Saiful Ikhsan. Mereka tengah bersiap menertibkan beberapa kawasan di Surabaya Utara.
’’Saya harap kegiatan hari ini bisa berakhir dengan aman dan tertib,’’ ujar Saiful. Setelah mendengarkan brifing singkat dari pria yang kerap disapa Gus Ipul itu, rombongan satpol PP, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Garnisun Tetap 3, hingga linmas masuk ke truk masing-masing. Mereka berkonvoi menyusuri Jalan Kalimas Timur, lalu berhenti di Jalan Waspada.
’’Memang apel sengaja diadakan di KH Mas Mansyur karena personel satpol PP baru menertibkan PKL di sana. Jadi berkumpul dulu, lalu berangkat bersamaan,’’ ungkap Gus Ipul. Tanpa basabasi, mereka langsung menghampiri tumpukan ban bekas di depan pertokoan. Setelah posisi truk diatur, mereka mengangkut ban-ban berbagai ukuran tersebut ke bak truk satpol PP.
Faris, salah seorang pedagang ban bekas yang melihat penertiban itu, berusaha menyelamatkan ban-ban yang masih bagus ke dalam toko. Pria yang mengaku sudah belasan tahun berdagang jual beli ban bekas itu hanya bisa pasrah. Sebab, geraknya kalah cepat dengan petugas dari tim gabungan. ’’Memang sudah dapat surat peringatan. Tapi, tempat penyimpanan tidak cukup,’’ ujarnya beralasan.
Setelah satu jam, lima truk dari Pemerintah Kota Surabaya penuh dengan sampah karet dan ban kendaraan. Saiful pun langsung berjalan ke pinggir jalan. ’’Ini alasan kami datang dan menertibkan,’’ katanya sambil menggeleng-geleng kepala. Jarinya menunjuk ke selokan yang baru saja dibuka oleh petugas dinas PU bina marga dan pematusan.
Di balik tutup saluran itu bukan air got yang keruh atau penuh sampah. Namun, endapan tanah hitam. Saat dicek dengan linggis, kedalaman endapan tanah di selokan tersebut mencapai 60 sentimeter. Layaknya petani, petugas PU pun mencangkul kotoran itu dari selokan. Dengan begitu, selokan bisa kembali ke fungsi asalnya sebagai saluran pembuangan air.
’’Ini yang jadi permasalahan di Surabaya Utara. Pedagang sembarangan saja menaruh dagangan dan menutupi saluran. Akhirnya, tidak ada yang tahu kalau saluran itu macet,’’ ujar Saiful. Karena itulah, pihaknya diperintah Kepala Satpol PP Irvan Widyanto untuk menertibkan benda dan bangunan liar di atas saluran kawasan pedagang liar Bongkaran. Jalan Waspada, Bongkaran, Bibis, sampai Stasiun Kota dibersihkan agar saluran menjadi normal.