Dua Kecamatan Minta Infrastruktur
Hasil Musrenbang Wonokromo dan Jambangan
SURABAYA – Perbaikan infrastruktur menjadi prioritas sejumlah kecamatan. Kecamatan Jambangan, misalnya, menginginkan perbaikan jalan dan penerangan jalan umum. Sementara itu, Kecamatan Wonokromo ingin perbaikan saluran dan pengembangan wisata religi Masjid Rahmat.
Program tersebut dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Salah satunya terlihat di Kecamatan Jambangan kemarin (13/2). Ada 82 usulan yang terkumpul dalam musyawarah tahunan tersebut. Usulan yang ditujukan kepada dinas pertanian mendominasi.
Camat Jambangan Anna Fajriatin menjelaskan, bentuk usulan itu memang berdasar kebutuhan warga Jambangan. ’’Kalau Jambangan identik dengan lingkungan. Ya, usulannya tidak jauh berbeda dari itu,’’ jelas Anna. Usulan terkait dengan lingkungan ditemukan dalam bentuk fisik maupun nonfisik.
Usulan nonfisik yang dimaksud, antara lain, pelatihan untuk para kader lingkungan dan pengelolaan limbah. Sementara itu, usulan fisik meliputi perbaikan jalan dan penambahan penerangan jalan umum (PJU) di beberapa titik.
Dia melanjutkan, sebelum musrenbang di tingkat kecamatan, masing-masing kelurahan sudah melaksanakannya. Mereka kemudian membawa usulan tersebut ke rapat di kecamatan. Usulan-usulan itu dipaparkan dan direkap menjadi satu dokumen. Dengan pemaparan itu, seluruh pihak dapat mengetahui apa saja pembangunan yang diusulkan kelurahan. Baik usulan fisik maupun nonfisik.
Kecamatan Wonokromo melakukan hal yang sama. Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto menjelaskan bahwa usulan fisik yang dimaksud seperti pembangunan infrastruktur. Salah satunya pengembangan Masjid Rahmat di Wonokromo yang berpotensi sebagai wisata religi. Sebab, masjid tersebut dianggap salah satu masjid tertua di Surabaya.
Menurut dia, itu dapat terwujud dengan dukungan pemkot dalam pembangunan infrastruktur di sekitarnya. Selain itu, perbaikan saluran air di beberapa titik lokasi. Hal tersebut sesuai dengan potensi kecamatan dengan padat penduduk.
Sementara itu, usulan nonfisik, salah satunya, adalah pelatihan. Pelatihan tersebut ditujukan untuk warga dalam bidang apa pun. Itu juga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Produk UKM di Wonokromo juga semakin berkembang. ’’Ibu-ibu ini juga sangat antusias mendapatkan pelatihan,’’ jelas Tomi.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan, hasil musrenbang itu nanti menjadi cikal bakal untuk menentukan kebijakan Pemkot Surabaya pada 2019. Hasil musrenbang dari seluruh kecamatan akan menjadi rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) 2019.