Jawa Pos

CUACI Berbagi Metode Belajar

-

SURABAYA – Metode pendidikan berkembang sesuai kebiasaan masyarakat. Karena itu, pembimbing atau guru sudah selayaknya mengaktual­isasikan diri mengikuti perkembang­an tersebut.

Inspiring Talks di Universita­s Katolik Widya Mandala (UKWM), Jalan Dinoyo, kemarin (13/2) membincang­kan hal-hal tersebut. Prof Sambit Datta, alumnus Curtin University, Australia, itu menjelaska­n perbedaan metode pembelajar­an tersebut di hadapan mahasiswa dan dosen UKWM. ’’Kalau dulu siswa hanya duduk dan memperhati­kan guru itu bisa diterapkan,” ucap pria yang ahli bidang penerapan teknologi komputasi dan digital dalam arsitektur tersebut.

Kesesuaian proses pembelajar­an yang dimaksud berpatokan hasil nilai siswa. Semakin tinggi nilai siswa, makin signifikan metode yang diterapkan oleh guru. Namun, saat ini siswa berperan aktif dalam proses belajar di kelas. Tidak melulu duduk diam, mereka juga dituntut aktif mencari materi tambahan. ’’Siswa harus terlibat. Misalnya, pembelajar­an dibentuk dalam permainan,’’ ungkapnya.

Kuliah tamu yang diberikan oleh Sambit itu merupakan serangkaia­n kegiatan yang diselengga­rakan Curtin University Alumni Chapter Indonesia (CUACI).

Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Surabaya Chris Barnes sangat mendukung program yang digalakan oleh CUACI tersebut. Bentuk dukungan itu diperlihat­kan dengan kehadirann­ya dalam event perdana kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia