Berguru pada Ibu, Langganan Juara di Banyak Lomba
Cleona Einar Maulidiva, Bocah Multitalenta dari Kota Delta
Prestasi Cleona Einar Maulidiva terbilang istimewa. Tidak hanya menjadi langganan juara lomba bidang akademik, bocah berusia 7 tahun itu juga kerap mendapat piala di bidang menyanyi, menari, hingga menggambar.
SUARA tepuk tangan bergemuruh di masjid Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Pucang, Sidoarjo, tatkala nama Cleona disebut. Kemarin pagi (13/2) sebanyak 1.150 murid sengaja berkumpul untuk menyaksikan siswi kelas I ICP-1 itu menerima penghargaan. Pihak sekolah memberikan beasiswa penuh selama setahun untuk putri pasangan drg Shinta Yustisia dan Kapten Laut (T) Indra Agustian ST tersebut. Dia juga mendapat hadiah berupa uang atas prestasi yang telah diraih. MAYA APRILIANI
Dalam kurun waktu tiga bulan, Cleona berhasil menggondol empat medali. Pada 31 Desember 2017, dia memperoleh Bronze Award dalam ajang Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO). Selanjutnya, pada 20 Januari, siswi yang berulang tahun pada 14 Februari itu meraih juara pertama dan berhak atas medali emas pada lomba Olimpiade Matematika Pentass GMT Al Falah 2K18.
Lalu, Cleona meraih dua medali sekaligus dalam Olimpiade Aritmatika dan Olimpiade Matematika Anak Bangsa Tingkat Jawa Timur dan Jawa Tengah di Madiun pada 11 Februari. Pada Olimpiade Aritmatika, Cleona berhasil meraih medali perak.
Untuk Olimpiade Matematika, Cleona membawa pulang medali emas. Dia dinobatkan sebagai juara pertama sekaligus top scorer dalam perlombaan yang diikuti peserta dari berbagai daerah itu. ”Senang sekali. Bunda sampai loncat waktu itu,” ucap Cleona seraya memandang ibunya.
Selama ini dia tidak pernah ikut kursus atau les matematika maupun sains. Guru utama Cleona adalah ibunya. Kebetulan, ibu dua anak itu juga senang pada bidang tersebut. ”Setiap hari belajar sama Bunda,” ucap Cleona.
Dia terbiasa belajar mulai malam. Sepulang sekolah, biasanya Cleona mandi lebih dahulu, makan dan minum susu, lalu tidur. Seusai salat Isya, dia mulai belajar dengan ibunya hingga pukul 21.00. Oleh ibunya, Cleona diajari cara belajar dengan suasana berisik atau tidak tenang. Tujuannya membiasakan Cleona mengerjakan soal di tengah kebisingan. Sebab, suasana saat lomba tidak mungkin tenang.
Kemarin Shinta juga memberikan dua soal hitung-hitungan kepada Cleona. Sebelum menghitung, Cleona diberi aba-aba dengan stopwacth. Saat siswi yang bercita-cita menjadi penyanyi itu menghitung, ibunya berbicara dengan suara yang keras. Tapi, Cleona tetap konsentrasi. Hasilnya, dalam waktu 2 menit 22 detik, dua soal penjumlahan dan pengurangan dengan deretan cukup panjang bisa dijawab dengan benar. Cleona menghitung dengan cara manual. Mengandalkan jari-jari tangan.
Kini Cleona terus berfokus belajar. Sebab, jadwal olimpiade yang akan diikuti hingga Agustus sudah menanti. Di antaranya, Olimpiade World Mathematic Invitational (WMI), International Singapore Math Competition (ISMC), hingga Singapore and Asia School Math Olympiads (SASMO). Termasuk Japan International Science Mathematic Olympiads (JISMO) dan olimpiade tingkat internasional Kangaroo.
Tak hanya jago di bidang matematika dan sains. Cleona juga sering meraih juara dalam berbagai lomba lainnya. Mulai lomba membaca cepat, menulis halus, hingga menggambar. ”Meskipun kidal. Cleona bisa juara,” ucap Shinta bangga.
Di bidang fotogenik, Cleona juga menjadi juara pertama. Termasuk pada Olimpiade Bahasa Inggris dan Science tingkat Jatim. Hingga sekarang lebih dari 80 piala dikoleksinya. Sering kali dalam satu lomba, Cleona memborong enam piala. Bahkan, dia pernah membawa pulang hingga sembilan piala sekaligus. ”Kami bangga dengan prestasi yang diraih Cleona,” ucap Kepala MINU Pucang M. Hamim Thohari.