Doa Bersama Malam Pergantian Tahun
SURABAYA Pergantian malam Tahun Baru Imlek disambut khidmat oleh para umat di Kelenteng Hong San Koo Tee. Ribuan orang berdatangan pada Kamis malam (15/2). Sebagian besar menggunakan baju dominasi merah.
Rangkaian acara dimulai dengan aksi barongsai. Tepat pukul 00.00, lonceng dibunyikan 108 kali menandakan waktu sembahyang bersama yang dipimpin Yen Tjauw dimulai.
Semua menghadap langit, searah pintu masuk kelenteng yang berada di Jalan Cokroaminoto, Tegalsari, itu. Sambil membawa dupa, mata mereka terpejam mengikuti arahan doa. Setiap lonceng dibunyikan, umat menganggukkan kepala.
Sesaat kemudian, mereka berbalik arah menghadap ke dalam. Tepatnya menghadap rupang (patung) Dewa Rezeki
J
Suasana begitu senyap. Umat dengan khusyuk memanjatkan doa di dalam hati.
Sembahyang tersebut dilakukan selama 30 menit. Setelah itu, dupa ditancapkan di pintu kelenteng. Kemudian, suasana berganti meriah.
Mereka saling berjabat tangan sambil mengucapkan Gong Xi Fa Cai. Dalam perayaan menyambut tahun anjing tanah itu, berbagai macam makanan tersaji. Yang sudah pasti, mi dan telur merah. Mi melambangkan umur panjang, sedangkan telur merah tanda kebahagiaan dan rezeki.
Di rumah ibadah yang juga dikenal dengan nama Kelenteng Cokro tersebut, sembahyang bersama dilakukan dua kali. Yakni, pada malam pergantian dan kemarin tepat pukul 12.00. Umat yang datang tidak hanya berasal dari Surabaya, tetapi juga dari luar kota seperti Sidoarjo, Gresik, dan Bojonegoro.