Jawa Pos

Operasi Pasar, Jajakan Beras Medium dan Premium

-

SURABAYA – Harga beras di pasaran hingga kini masih tinggi. Belum tibanya masa panen di kantung-kantung produksi beras menjadi salah satu faktor harga kebutuhan pokok tersebut tidak kunjung stabil di Surabaya. Karena itu, dalam operasi pasar, pemkot menawarkan dua jenis beras. Yakni, kelas medium dan premium.

Harga jual beras di beberapa pasar di Surabaya saat ini masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Untuk kelas medium, misalnya. Harganya saat ini di atas Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram (kg). Padahal, HET yang ditetapkan pemerintah untuk kelas itu hanya Rp 9.450 per kg.

Melambungn­ya harga tersebut juga terjadi pada beras kelas premium. Harganya saat ini di pasaran mencapai Rp 13 ribu sampai Rp14 ribu. Dari HET, harganya Rp 12.800 per kg. Harga beras yang beredar di pasaran begitu tinggi sejak Desember lalu. Hingga kini, harganya belum kembali normal.

Kabid Distribusi Dinas Perdaganga­n (Disdag) Surabaya Surtauli Sinurat menyatakan, belum stabilnya harga beras itu diprediksi berlangsun­g hingga awal Maret. Setelah itu, harga beras dipastikan kembali normal.

Dia menilai saat ini beberapa kabupaten di Jatim sebenarnya memasuki masa panen. Namun, banyak petani yang belum melepas hasil panen mereka ke pasaran. ”Itu petani lakukan untuk menaikkan harga beli,” ucapnya. Penahanan hasil panen tersebut tidak akan terjadi setelah Maret mendatang. Saat ini musim panen sudah berlangsun­g di seluruh daerah.

Untuk mendorong upaya itu, Uli, sapaan akrab Surtauli Sinurat, menuturkan bahwa kini disdag terus melakukan operasi pasar di seluruh kecamatan. Operasi pasar tersebut berlangsun­g bertahap. Yakni, sekali operasi untuk masing-masing enam kecamatan.

Dalam setiap operasi pasar, disdag menggelont­orkan 6 ton beras dengan harga jual di bawah HET. ”Dengan adanya tambahan suplai yang masuk ke Surabaya ini, kami harap harga bisa segera stabil,” jelasnya.

Untuk beras yang dijual dalam operasi pasar tersebut, Uli menuturkan bahwa disdag menjual kombinasi beras. Yakni, beras kelas medium dan premium. Model kombinasi itu baru dilakukan setelah melihat tren konsumsi beras di Surabaya.

Meski harga beras belum stabil, ternyata mayoritas warga lebih memilih beras kualitas premium daripada medium. Harga yang tidak berbanding jauh dengan kualitas dipilih banyak warga. ”Nah, untuk itu, kami mencoba menawarkan beras premium dalam operasi pasar. Tujuannya sama, harga beras kelas itu kembali stabil,” tuturnya.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? KEBUTUHAN POKOK: Maduri menjajakan beras kualitas medium dan beras kualitas premium di Pasar Bendul Merisi. Harga beras diprediksi naik sampai awal Maret.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS KEBUTUHAN POKOK: Maduri menjajakan beras kualitas medium dan beras kualitas premium di Pasar Bendul Merisi. Harga beras diprediksi naik sampai awal Maret.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia