Bersyukur dan Berperilaku Baik
Ajakan Bhante pada Umat saat Sembahyang Imlek
SURABAYA – Ratusan umat Buddha berdatangan ke Vihara Buddhayana untuk melakukan sembahyang pergantian tahun ayam ke anjing tanah. Mayoritas datang bersama keluarga. Dominasi merah dari busana para umat senada dengan dekorasi di dalam wihara. Asap dan aroma hio menyeruak ke seluruh ruangan. Begitu pula deretan lilin-lilin merah yang terletak rapi di depan pintu masuk dan sekitar altar.
Perayaan Imlek diawali pembagian angpao untuk masyarakat sekitar wihara. Sejak pukul 08.00 banyak orang yang antre di halaman. Prosesi dilanjutkan dengan sembahyang yang dipimpin Bhante Vijjananda M.T. Para umat bersama-sama menuturkan bacaan pendasaran naskah pertobatan pada 88 Buddha atau dalam bahasa mandarin li fo chan hui wen pa she pa fo.
Dalam memimpin sembahyang, Bhante dibantu tiga pandhita wihara. Bunyi-bunyian diperdengarkan untuk mengiringi ibadah. Berbagai peralatan musik surgawi yang dibunyikan meliputi mu’i yang juga dikenal dengan wooden
fish. Alat tersebut dibunyikan sebagai pengiring tiap kata. Juga,
gong (alat berbentuk mangkuk sebagai petunjuk sikap tangan),
in ching (petunjuk panjang pendeknya irama pada sebuah kalimat atau syair), dan lonceng sebagai pengiring nada.
Setelah sembahyang, umat diajak melakukan meditasi, lalu mendengarkan pesanpesan dari Bhante. Dalam penuturannya, Bhante mengajak para umat untuk lebih bersyukur kepada Tuhan. ’’Ini kesempatan untuk membangkitkan semangat kita, untuk melakukan perbuatan yang lebih baik,’’ tutur Bhante. ’’Semoga para Buddha Bodhisattva memberkati
kita semua,’’ paparnya.
Sembahyang juga mengacu pada pembersihan tiga dasar yang selalu muncul dalam kehidupan. Yakni, pikiran, ucapan, dan tindakan. Rasa syukur dan terima kasih merupakan salah satu cara untuk menggapai kebahagiaan. Kwee Kinanthi Sanjaya termasuk salah seorang yang datang dan beribadah di wihara. Dia mengatakan selalu bersembahyang rutin di Vihara Buddhayana di Kecamatan Sukomanunggal itu.
Dia yang datang dengan suami dan dua anaknya kompak memakai batik bercorak merah. ’’Semoga tahun ini keluarga rukun. Rezeki lebih banyak. Juga, diberi kesehatan dan keselamatan,’’ ungkapnya.
Sementara itu, umat lain Kho Wiranto mengatakan tidak memiliki target maupun harapan khusus tahun ini. Dia hanya berharap seluruh aspek kehidupannya selalu baik-baik saja.