Rp 3,7 M buat Monumen Tertinggi di Pantai Timur
SURABAYA – Pembangunan patung ikon Surabaya tinggal selangkah lagi. Patung berbentuk ikan suro dan boyo itu akan dibangun satu kompleks dengan Taman Suroboyo. Lambang Kota Surabaya tersebut bakal menambah deretan ikon wisata pantai di Kota Pahlawan.
Realisasi monumen tersebut merupakan kerja sama Pemkot Surabaya dengan PT Pelindo III. Perusahaan pelabuhan dan perkapalan itu menggelontorkan dana hingga Rp 3,7 miliar. Patung itu direncanakan memiliki tinggi 25 meter. Strukturnya menggunakan beton bertulang. Ikon tersebut akan menjadi yang tertinggi di Surabaya. Lokasi di tepi pantai sengaja dipilih untuk mendukung pengembangan wisata di kawasan Surabaya Timur.
Pembangunan dikoordinasi oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya. Sosialisasi kepada warga di wilayah Kelurahan Kedungcowek, Kecamatan Bulak, selesai pada Februari ini. Pembangunan ditargetkan memakan waktu delapan bulan.
Landmark Surabaya di wilayah timur itu memang ditujukan untuk pengembangan wisata bahari. Sesuai rencana pembangunan wilayah pesisir, sepanjang garis pantai akan diubah menjadi wisata bahari. Di antaranya, penambahan jalur pedestrian dan jogging track, taman, dan dermaga mini untuk olahraga air. ”Penambahan ikon tersebut akan memberikan efek ganda. Misalnya, meningkatkan potensi ekonomi wilayah,” ujar Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat. Salah satunya pengembangan UKM.
Camat Bulak Suprayitno menyambut baik pembangunan patung suro dan boyo tertinggi di Surabaya tersebut. Itu akan sangat positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kedungcowek. ”Warga sangat senang,” katanya.