Plus di Pendidikan dan Kesehatan, Kurang di Infrastruktur
Wawancara Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Saiful Ilah-Wabup Nur Ahmad Syaifuddin
Pasangan Bupati Saiful Ilah-Wabup Nur Ahmad Syaifuddin sudah dua tahun memimpin Sidoarjo (2016– 2018). Bagaimana penilaian sejumlah tokoh atas capaian kepemimpinan pasangan tersebut? Dimulai dari pendapat Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan. Masa kepemimpinan Bupati Saiful Ilah dan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin sudah dua tahun. Apa yang sudah baik?
Salah satu program yang berjalan baik adalah kucuran anggaran bantuan operasional sekolah daerah (bosda). Naik signifikan. Setiap siswa SD mendapatkan kucuran Rp 29.000 per bulan. Dulu Rp 20.000.
Untuk bosda SMP bagaimana?
Juga meningkat drastis. Dari sebelumnya Rp 50.000 menjadi Rp 70.500. Bosda itu pun diberikan merata dan sama antara sekolah negeri dan swasta.
Selain bosda, apalagi yang menurut Anda berjalan baik?
Pelayanan kesehatan. Misalnya, RSUD Sidoarjo yang saat ini menjadi rujukan bagi daerah-daerah lain. Ke depan, juga dibangun RSUD di wilayah barat.
Di Sidoarjo ada ribuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selama dua tahun ini, apa intervensi yang dilakukan pasangan bupati dan Wabup sekarang?
Cukup banyak. Mulai promosi dan pemberdayaan seperti upaya promosi. Bukan hanya ke publik Sidoarjo dan sekitarnya, tetapi juga di tingkat nasional maupun internasional.
Soal kondusivitas daerah sebagai syarat penting investasi. Bagaimana selama dua tahun terakhir ini?
Secara fair, saya menilai kelebihan kepemimpinan Bupati Saiful adalah menjaga kerukunan di Sidoarjo. Itu yang luar biasa sehingga Sidoarjo sangat kondusif. Investasi pun terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ada sejumlah proyek atau program infrastruktur yang boleh dibilang stagnan atau belum ada perkembangan signifikan. Anda sependapat?
frontage road
Ada lagi yang kurang?