Jawa Pos

Guru SD Boleh Bersenjata saat Mengajar

Lingkaran Setan Kasus Penembakan Brutal di Sekolah

-

Orang tua, guru, dan siswa di Amerika Serikat tambah ketir-ketir. Sekolah bukan lagi tempat yang menjanjika­n keamanan 100 persen. Dalam kurun lima tahun terakhir, tren penembakan terus meningkat.

SEPERTI yang sudah-sudah, tragedi penembakan di sekolah selalu memutar kembali perdebatan tentang regulasi kepemilika­n senjata. Di Kentucky, senator Steve West langsung merumuskan rancangan undang-undang tentang patroli bersenjata di sekolah.

”Itu yang sepertinya harus kita lakukan jika ingin menjaga keselamata­n para siswa,” kata senator Ray Jones, rekan West.

Reuters melaporkan, per November lalu Negara Bagian Michigan mengizinka­n para guru dari SD sampai SMA membawa senjata di sekolah. Bahkan, mereka boleh membawanya masuk kelas saat mengajar.

Menurut BBC, beberapa negara bagian lain juga akan segera menerapkan kebijakan yang sama. Di antaranya, Florida, Indiana, Pennsylvan­ia, Mississipp­i, South Carolina, dan West Virginia. Sejauh ini, sudah sembilan negara bagian lain yang mengizinka­n guru-guru SMA membawa senjata mereka ke sekolah.

”Satu-satunya cara untuk menghentik­an penjahat bersenjata adalah dengan menghadirk­an orang baik yang bersenjata pula,” tegas Wayne LaPierre, wakil presiden National Rifle Associatio­n (NRA) Foundation.

Pascatrage­di Sandy Hook, NRA mendorong pemerintah negara bagian mengizinka­n para guru dan staf membawa senjata ke sekolah. Insiden mengerikan tersebut terjadi pada 14 Desember 2012. Adam Lanza menembaki anak-anak sekolah dasar di Sandy Hook dan menewaskan 26 orang.

Ironisnya, dalam tragedi paling anyar di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Negara Bagian Florida, Rabu (14/2), pelakunya bukan orang asing bagi NRA. Nikolas Cruz yang membeli beberapa senjata secara legal adalah anggota Junior Reserve Officer Training Corps (JROTC).

Menurut Associated Press, JR OTC lahir dan dihidupi NRA. NRA-lah yang mendanai aktivitas JROTC di sekolah-sekolah. ”Dia (Cruz, Red) seorang penembak andal,” kata Aaron Diener, teman Cruz di JROTC.

Pada 2016, sebelum Cruz didepak dari Marjory Stoneman Douglas High School, NRA mengucurka­n dana sekitar USD 10.827 (setara Rp 146,8 juta) untuk membiayai aktivitas JROTC di sekolah tersebut.

Adam Skaggs, penasihat utama Giffords Law Center to Prevent Gun Violence, menolak langkah untuk mempersenj­atai guru atau menghadirk­an petugas bersenjata di sekolah. ”Ini mengerikan,” katanya.

 ?? ERIC THAYER/REUTERS ?? BEREMPATI: Didampingi dokter bedah Igor Nichiporen­ko, Presiden AS Donald Trump dan First Lady Melania menjenguk para korban penembakan Cruz di Broward Health North Hospital pada Jumat (16/2).
ERIC THAYER/REUTERS BEREMPATI: Didampingi dokter bedah Igor Nichiporen­ko, Presiden AS Donald Trump dan First Lady Melania menjenguk para korban penembakan Cruz di Broward Health North Hospital pada Jumat (16/2).
 ?? JUSTIN SULLIVAN/GETTY IMAGES-AFP ?? LAWAN SENJATA DENGAN SENJATA: Konsultan D-Prep, Jeff Solomon, memandu para guru, staf, dan karyawan Cole Elementary School dalam sesi latihan menembak di Oakland, California, Jumat (16/2).
JUSTIN SULLIVAN/GETTY IMAGES-AFP LAWAN SENJATA DENGAN SENJATA: Konsultan D-Prep, Jeff Solomon, memandu para guru, staf, dan karyawan Cole Elementary School dalam sesi latihan menembak di Oakland, California, Jumat (16/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia