Gubernur Florida Desak Bos FBI Mundur
FAKTA bahwa FBI meremehkan masukan dari masyarakat tentang Nikolas Cruz dan perilakunya yang membahayakan membuat Gubernur Florida Rick Scott naik pitam. Jumat (16/2) dia mendesak Direktur FBI Christopher Wray mengundurkan diri.
”Kegagalan FBI mencegah tragedi maut seperti itu benarbenar tak termaafkan,” kata Scott sebagaimana dilansir The Independent kemarin (17/2).
Hampir dua bulan sebelum Cruz beraksi, FBI mendapatkan sedikitnya dua laporan serius tentang pemuda 19 tahun tersebut. Mulai kepemilikan lebih dari satu senjata, kebiasaan memamerkan kemampuan menembak, hingga sesumbar untuk membunuh orang.
”Laporan-laporan itu tidak pernah diteruskan ke kantor FBI di Miami untuk ditindaklanjuti,” sesal Scott.
Secara resmi, Wray sudah minta maaf kepada publik tentang kelalaian FBI. Dia juga mendatangi keluarga para korban untuk menyampaikan permintaan maaf. Meski demikian, jaksa agung Jeff Sessions dalam pernyataan resmi Kejaksaan Agung sebagaimana dilansir Associated Press tetap memerintahkan investigasi khusus terhadap FBI.
Sementara itu, Cruz yang dikenai 17 dakwaan pembunuhan menyatakan kesanggupannya untuk mengaku bersalah dalam hearing. ”Asalkan kami mendapatkan jaminan bahwa pelaku tidak akan dijerat dengan hukuman mati,” kata pengacara Cruz kepada CNN.
Sepanjang 2018 ini sudah terjadi tujuh penembakan di sekolah plus satu penembakan yang menyasar bus sekolah. Sebelumnya, beredar data keliru. Laporan yang disebarluaskan Everytown for Gun Safety, badan advokasi pengendalian senjata, itu tidak tepat. Di sana disebutkan bahwa sepanjang 2018 telah terjadi 18 tragedi penembakan di sekolah, termasuk tragedi di Parkland. Tapi, USA Today dan beberapa media AS lainnya meralatnya kemarin (17/2).
Sebagian besar media AS sepakat bahwa definisi tragedi penembakan di sekolah haruslah yang terjadi di sekolah dan menyasar para siswa. Maka, insiden penembakan yang terjadi di dekat sekolah atau tidak sengaja menyasar anak sekolah tidak masuk kategori tragedi penembakan. Begitu pula aksi bunuh diri dengan senjata di sekolah atau lingkungan sekitarnya.