Jawa Pos

Khofifah Blusukan Pasar, Gus Ipul ke Pengajian

Hari Ketiga Kampanye Pilgub Jawa Timur

-

SURABAYA – Pemasangan atribut selama masa awal kampanye pilkada serentak belum diizinkan. Namun, kenyataann­ya, masih banyak alat peraga milik tim pemenangan paslon yang bertebaran.

Kemarin (17/2) cawagub nomor urut 1 Emil Elestianto Dardak mencopot sendiri alat peraga kampanye yang menampilka­n dirinya dan cagub Khofifah Indar Parawansa. Inisiatif itu dilakukan Emil kemarin pagi, saat hendak berangkat ke Madiun. Saat melewati Jalan Jemur Andayani, Surabaya, dia melihat spanduk hijau yang menampilka­n Khofifah dan dirinya terpasang di tembok rumah yang menghadap ke pertigaan jalan tersebut.

”Mas Emil langsung minta berhenti sejenak, lalu beliau turun dan mencopoot spanduk itu,” terang Renville Antonio, sekretaris tim pemenangan Khofifah-Emil.

Setelah mencopot spanduk dengan dibantu salah satu anggota tim kampanye, Emil langsung kembali ke mobilnya dan melanjutka­n perjalanan. Renville mengatakan, tidak ada tujuan khusus dalam mencopot spanduk tersebut. ”Emil ingin memberi contoh kepada tim kampanye di seluruh kabupaten/kota,” tambah anggota DPRD Jatim itu.

Di tempat terpisah, Khofifah mengisi hari ketiga kampanye dengan blusukan ke sejumlah sentra ekonomi di Kabupaten Sidoarjo. Beberapa di antaranya adalah Pasar Larangan, Pasar Porong, sentra topi Punggul, dan sentra telur asin Kebonsari. Mantan menteri sosial itu mendapat sambutan hangat dari para pedagang maupun pengunjung pasar.

Saat sesi dialog, para pedagang menyampaik­an sejumlah keluhan. Khususnya terkait dengan harga sejumlah komoditas yang terkerek naik seperti beras. Khofifah menanggapi keluhan tersebut dengan positif. Dia juga memaparkan rencananya merevitali­sasi pasar-pasar tradisiona­l di Jatim agar bisa bersaing dengan pasar modern.

”Sengaja saya ke sini karena ingin mendengar langsung keinginan masyarakat sebagai masukan pembanguna­n ke depan,” ujar Khofifah.

Sementara itu, cagub nomor urut 2 Saifullah Yusuf mendapat dukungan di Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Itu diperoleh dari rapat kerja wilayah (rakerwil) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jatim. Ketua FKDT Jatim Satuham Akbar menuturkan, wajar bila pihaknya mendukung Gus Ipul –pangilan Saifullah. Sebab, Gus Ipul merupakan salah satu pembina FKDT dan sudah menjadi bagian dari keluarga forum tersebut.

Selain itu, menurut dia, Gus Ipul menyetujui kontrak politik yang disodorkan FKDT untuk memberdaya­kan madrasah diniyah (madin) di Jatim. Antara lain meningkatk­an alokasi bantuan operasiona­l sekolah daerah (bosda) untuk madin. ”Bosda sebelumnya diberikan 6 bulan, nanti meningkat menjadi 12 bulan,’’ lanjutnya.

Karena itu, dia mengimbau seluruh pengurus dan anggota FKDT Jatim untuk memberikan suara kepada Gus Ipul saat pemungutan suara yang berlangsun­g pada 27 Juni mendatang. Memilih Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno akan membuat masa depan madin di Jatim semakin cemerlang.

Tadi malam Gus Ipul hadir dalam pengajian umum bersih desa di Bungurasih Barat, Sidoarjo. Selain Gus Ipul, hadir pula ulama sepuh Nahdlatul Ulama KH Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus dalam acara yang sempat diwarnai hujan deras itu.

 ?? GHOFUR EKA/JAWA POS ?? DI KOTA UDANG: Khofifah Indar Parawansa menyalami pedagang di Pasar Larangan, Sidoarjo, kemarin (foto kiri). Saifullah Yusuf menyalami KH Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus di Bungurasih, Sidoarjo, tadi malam.
GHOFUR EKA/JAWA POS DI KOTA UDANG: Khofifah Indar Parawansa menyalami pedagang di Pasar Larangan, Sidoarjo, kemarin (foto kiri). Saifullah Yusuf menyalami KH Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus di Bungurasih, Sidoarjo, tadi malam.
 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ??
GALIH COKRO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia