Jawa Pos

Masih Ada Waktu untuk Berbenah

Evaluasi Prestasi Atlet Indonesia di Test Event Asian Games 2018

-

Invitation tournament Asian Games 2018 rampung pada 15 Februari lalu. Indonesia memang menjadi juara umum. Namun, sejumlah catatan mewarnai perjalanan tim Indonesia. Masih ada waktu untuk berbenah sebelum Asian Games 2018 pada Agustus nanti.

STATUS juara umum dengan raihan 31 medali emas, 10 perak, dan 18 perunggu memang patut diapresias­i. Tapi, itu prestasi semu. Sebab, event yang sebenarnya akan digelar mulai 18 Agustus 2018. Yang kemarin adalah event coba-coba. Belum menunjukka­n peta persaingan yang sebenarnya. Kontingen 17 negara peserta belum menurunkan skuad terbaik mereka.

Cabor yang masih cukup menjanjika­n adalah angkat besi. Eko Yuli Irawan masih memperliha­tkan tajinya. Total Indonesia mendulang 7 emas, 3 perak, dan 2 perunggu dari 14 nomor event yang dipertandi­ngkan. Eko juga tak punya pesaing. Meski begitu, hasil angkatanny­a masih terpaut jauh dari prestasi peraih medali emas Asian Games 2014.

Lifter andalan di kelas 62 kg itu pun tetap optimistis bisa meraih emas dalam Asian Games nanti. ’’Peraih emas dari Korea Utara (Kim Un-guk, Red) masih kena suspend. Tim Tiongkok juga demikian,’’ ujarnya.

Namun, Eko tidak boleh lengah. Mengacu pada SEA Games 2017, dia harus kehilangan medali emas setelah kalah oleh lifter Vietnam Trinh Van Vinh. Kejutan seperti itu menjadi perhatian dia selanjutny­a.

Rencana TC di Jepang terkendala masalah anggaran. Dari Rp 17,6 miliar yang diajukan, yang disetujui Kemenpora hanya Rp 8,9 miliar. ’’Jadi, harus persiapkan tim dengan maksimal. Mungkin gak ada TC. Bisa jadi latihan di Jakarta saja,’’ ujar Dirdja Wihardja, manajer tim angkat besi.

Cabor panahan yang juga jadi andalan Merah Putih secara mengejutka­n hanya mampu mendulang 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Padahal, persaingan belum 100 persen. Beberapa tim yang datang menurunkan tim pelapis.

Denny Trisyanto, pelatih kepala pelatnas panahan Indonesia, menjelaska­n, test event menjadi ajang pemantauan pemain nonpelatna­s.

’’Test event memberikan pengalaman berharga buat anak-anak. Selanjutny­a masih ada Asian Cup dan World Cup Stage yang akan diikuti anak-anak,’’ ujarnya.

Bagaimana dengan atletik? Cabor yang menyediaka­n banyak kepingan emas itu juga tidak memberikan banyak harapan bagi Indonesia. Dari 21 emas yang diperebutk­an, Indonesia hanya meraih 4 emas.

April mendatang tim atletik menjalani training camp dan tryout di Amerika Serikat. ’’Negara tetangga seperti Singapura saja sudah latihan di Amerika Serikat dan Australia,’’ harap pelari 3.000 meter halang rintang Atjong Tio Purwanto, peraih perak saat test event lalu.

 ?? SIGID KURNIAWAN/ANTARA-INASGOC ?? TANPA LAWAN: Tim estafet Indonesia, dari kiri, Jeany Nuraini Amelia Agreta, Yuliana, Tyas Murtinings­ih, dan Lusiana Satriani.
SIGID KURNIAWAN/ANTARA-INASGOC TANPA LAWAN: Tim estafet Indonesia, dari kiri, Jeany Nuraini Amelia Agreta, Yuliana, Tyas Murtinings­ih, dan Lusiana Satriani.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia