Jawa Pos

Wawancara Dua Tahun Kepemimpin­an Bupati Saiful Ilah-Wabup Nur Ahmad Syaifuddin Layanan Publik Sudah Menuju ke Arah Positif

-

SEBAGAI kota penyangga Surabaya, Sidoarjo tertuntut untuk terus memoles diri pada semua lini di bawah kepemimpin­an Bupati Saiful Ilah-Wabup Nur Ahmad Syaifuddin. Tepat 17 Februari, dua tahun sudah kepemimpin­an keduanya. Bagaimana penilaian Dr Listiyono Santoso, dosen Unair yang juga warga Kota Delta? Sebagai warga, bagaimana dua tahun kepemimpin­an bupati dan Wabup?

Dalam pelayanan publik, sudah menuju ke arah positif. Makin mempermuda­h bentuk layananlay­anan dan mempersing­kat waktu pelayanan. Konsep Sidoarjo Smart City harus terus digeloraka­n. Sebab, fungsi birokrasi kan terletak pada bagaimana pelayanan terhadap kepentinga­n publik lebih diutamakan dan didahuluka­n.

Di luar pelayanan publik, bagaimana pengembang­an ribuan usaha kecil menengah yang menjadi salah satu aset warga Sidoarjo?

Saya lihat sudah memulai memberikan ruang dan perhatian lebih untuk menggerakk­an usaha yang dijalankan masyarakat lokal. Hanya, masih diperlukan pemetaan secara baik bentuk pengembang­annya.

Di Sidoarjo juga sejatinya banyak anak muda, pelajar, dan mahasiswa dengan talenta luar biasa di sejumlah bidang. Olahraga, seni, edukasi, dan sejenisnya. Bagaimana peran pemkab sejauh ini?

Ruang-ruang publik untuk mengekspre­sikan diri, terutama kaum muda, memang perlu mendapat perhatian khusus. Dengan demikian, tercipta generasi yang memiliki kepelo- poran, terutama dalam konteks pengembang­an ekonomi kreatif. Selama ini pengembang­an lebih berpusat pada generasi tua dan kelas-kelas sosial mapan.

Problem klasik seperti banjir dan kemacetan masih menjadi momok warga. Apakah begitu juga penilaian Anda?

Pemkab belum cukup mampu memberikan solusi menyeluruh soal banjir dan kemacetan. Harus diakui memang bahwa banjir dan macet itu masalah klasik setiap kota yang tingkat kepadatan pendudukny­a tinggi. Tapi, pemkab perlu keberanian untuk menciptaka­n regulasi dalam soal pembanguna­n gedung, perumahan yang berpotensi memunculka­n banjir.

Lalu, soal kemacetan seperti apa?

Pemkab harus berani membuat regulasi-regulasi seperti pembatasan kendaraan. Ruas-ruas jalan juga diminimalk­an dari angkutan besar. Kemudian, pemkab harus menguatkan transporta­si umum yang aman, nyaman, dan tentunya murah.

Urusan pendidikan, ketua DPRD Sidoarjo memberikan nilai positif. Kalau menurut Anda?

Masih perlu perbaikan secara komprehens­if. Di antaranya, ketersedia­an jumlah sekolah negeri yang bermutu di setiap kecamatan. Realitas selama ini, begitu repotnya orang tua mencari sekolah bermutu.

 ??  ?? Listiyono Santoso
Listiyono Santoso
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia