Jawa Pos

Tujuh Pompa Gagal Kurangi Banjir

Pemkab Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

-

SIDOARJO – Genangan di Jalan Raya Porong belum juga surut. Meski sejumlah pompa terus bekerja, ketinggian air masih sekitar 40–70 sentimeter. Karena itu, ruas penghubung Surabaya– Malang tersebut sementara tertutup untuk kendaraan.

Banjir di Jalan Raya Porong itu pun membuat akses tersebut menjadi sepi. Mobil dari Sidoarjo yang menuju ke arah Pasuruan dialihkan melintas di Jalan Arteri Porong. Adapun kendaraan roda dua diarahkan melintas di atas tanggul. Buntut pengalihan itu, beban jalan arteri semakin padat.

Menurut Humas Pusat Pengendali­an Lumpur Sidoarjo (PPLS) Hengki Listria Adi, ketinggian air memang belum berkurang. Sebab, kemarin hujan lebat kembali mengguyur kawasan Porong dan sekitarnya. Selain itu, debit air di Sungai Ketapang tinggi. Nah, luapan air sungai tersebut meluber ke jalan. ’’Kami sudah mengoperas­ikan tujuh pompa air. Tapi, karena debit tinggi, pengaliran air terhambat,’’ katanya.

Hengki menyatakan, pena- nganan banjir di kawasan Porong harus dilakukan secara serempak. Sejumlah pihak yang memiliki tugas pokok dan fungsi menurunkan genangan harus duduk bersama. ’’Kalau dari kami, upaya sudah maksimal,’’ ungkapnya.

Kabid Operasiona­l dan Pemelihara­an Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo Agus Hidayat menuturkan, sejauh ini pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk bisa menurunkan genangan di wilayah Porong. Pompa air juga sudah beroperasi di Sungai Kedungkamp­il. ’’Air dari Kedungkamp­il mengalir ke Ketapang. Agar Sungai Keta- pang tidak penuh, kami sedot dan alirkan ke Porong Kanal,’’ ucapnya.

Menurut Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan, normalisas­i Kali Kedungan untuk sementara dihentikan karena debit air masih tinggi. ’’Kalau air tinggi, alat berat tidak bisa kerja,’’ tuturnya.

Sigit menambahka­n, pemkab sebenarnya juga sudah mengajukan surat kepada pemerintah pusat. Isinya meminta pemerintah membangun Jalan Raya Porong. Akses ditinggika­n dan dilengkapi saluran air. Namun, permintaan itu belum dibalas. ’’Selama ini terendam air karena penurunan tanah. Jadi harus ditinggika­n,’’ ungkap mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) itu.

Sebagaiman­a diberitaka­n, kawasan Jalan Raya Porong kini jadi langganan banjir setiap kali hujan deras mengguyur. Dalam sepekan ini saja, setidaknya akses tersebut ditutup dua kali. Bukan hanya itu, sejumlah desa sekitar juga ikut terdampak. Salah satunya, Gempolsari, Tanggulang­in, dengan ketinggian 20 cm. Kantor Desa Gempolsari pun ikut terendam. Di Porong, sejumlah desa juga terendam. Di antaranya, Desa Pesawahan, Candi Pari, Desa Lajuk, dan Desa Kedungsolo.

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ?? BELUM SURUT: Meski ditutup karena masih tergenang air, sejumlah kendaraan tetap nekat menerobos Jalan Raya Porong kemarin.
GALIH COKRO/JAWA POS BELUM SURUT: Meski ditutup karena masih tergenang air, sejumlah kendaraan tetap nekat menerobos Jalan Raya Porong kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia