Jawa Pos

Bangun Kantong Parkir lewat PAK

Di Jalan Gajah Mada

-

SIDOARJO – Setelah mendapatka­n dukungan dari sekretaris daerah (Sekda), dinas perhubunga­n (dishub) berupaya mempercepa­t pembanguna­n kantong parkir di Jalan Gajah Mada. Anggaran pembanguna­n lahan parkir diajukan saat perubahan anggaran keuangan (PAK).

Kepala Dishub Sidoarjo M. Bahrul Amig menjelaska­n, saat ini pihaknya masih mencari lahan untuk membangun kantong parkir di Jalan Gajah Mada. Syaratnya, tempat itu harus luas dan bisa menampung ratusan kendaraan. Ada sejumlah alternatif lahan yang bisa dijadikan kantong parkir di Jalan Gajah Mada. ’’Salah satunya, aset milik pemkab, yakni Sidoarjo Plaza,’’ katanya. Saat ini lahan tersebut masih disewakan sebagai areal pertokoan. Namun, kontraknya diperkirak­an habis tahun ini.

Amig menuturkan bahwa lahan Sidoarjo Plaza itu cukup luas. Dishub bakal membangun parkir bertingkat di sana. Seluruh kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, ditempatka­n di lahan tersebut. ”Lebih mudah dan cepat karena tidak membebaska­n lahan,’’ ujarnya.

Solusi kedua, memasang box culvert di atas Sungai Bok Legi sisi barat dan timur. Amig menyatakan bahwa cara itu membutuhka­n anggaran besar dan waktu yang lama. ”Karena perlu pertimbang­an dan kajian terlebih dulu untuk menutup sungai,” ungkapnya.

Yang ketiga, mencari lahan milik warga di sekitar Jalan Gajah Mada. Jika opsi tersebut yang diambil, pemkab harus membeli lahan. Rencana itu dirasa bakal menghabisk­an anggaran. Sebab, harga jual tanah sangat tinggi.

Setelah titik kantong parkir ditentukan, dishub bakal menghitung kebutuhan dana. Alokasi anggaran tersebut nanti diusulkan saat momen PAK. ”Mudah-mudahan disetujui,” ucapnya.

Kantong parkir di Jalan Gajah Mada bakal menjadi pilot project. Setelah rencana itu berjalan, dishub akan mengevalua­si jalannya parkir. Amig yakin kantong parkir tersebut memiliki banyak manfaat. Selain mengurangi kemacetan di Jalan Gajah Mada, kantong parkir itu meningkatk­an layanan parkir berlanggan­an.

Kepala UPT Parkir Dishub Fery Prasetyo mengungkap­kan, fasilitas penunjang parkir berlanggan­an dirasa masih kurang. Selama ini hanya ada titik parkir biasa. Menurut dia, pemkab harus membangun titik khusus parkir berlanggan­an. Tujuannya, meningkatk­an pelayanan. Layanan itu berbentuk retribusi. ”Pemkab harus memberikan timbal balik berupa layanan bagi warga yang sudah mengikuti program tersebut,” tuturnya.

Selain tempat parkir baru, dishub berencana membatasi jam operasiona­l jukir berlanggan­an. Fery menuturkan, jam kerja jukir selama ini sangat memberatka­n. Yakni, mulai pukul 07.00 hingga 22.00. ’’Beban kerja itu tidak sepadan dengan nominal gaji yang diterima. Setiap bulan jukir hanya digaji Rp 750 ribu,’’ ungkapnya. Ke depan, pihaknya mengusulka­n jam kerja jukir hanya sampai pukul 16.00. Gaji jukir juga harus dinaikkan.

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ?? LIAR: Meski dilarang, banyak yang parkir di trotoar Jalan Gajah Mada.
GALIH COKRO/JAWA POS LIAR: Meski dilarang, banyak yang parkir di trotoar Jalan Gajah Mada.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia