Terus Asah Kemampuan Berbisnis
LELLA mengaku sangat rajin melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebab, sampai saat ini masih banyak yang belum mengerti apa itu Sushi Jowo. ”Produk saya ini bisa dibilang produk baru. Jadi, memang harus sabar menjelaskan secara detail tentang Sushi Jowo kepada orang yang belum kenal,” tuturnya.
Perempuan kelahiran 1991 tersebut memperkenalkan Sushi Jowo kepada calon konsumennya via media online. Caranya, pada setiap produk yang diunggah di media sosial, selalu dicantumkan keterangan yang detail tentang Sushi Jowo. ”Saya juga dengan senang hati melayani personal chat buat orang-orang yang ingin tahu tentang produk ini,” ujarnya.
Lella tidak memungkiri terbantu dengan layanan Go-Food. Kehadiran layanan tersebut berkontribusi besar terhadap penjualan Sushi Jowo. ”Dulu saya mengantarkan pesanan sushi ini ke mana-mana sendirian. Tidak punya kurir,” kenangnya. Pada 2016 Lella dengan Sushi Jowo-nya bergabung dengan Go-Food. ”Penjualan meningkat drastis karena jangkauan Go-Food lebih luas,” lanjut Lella.
Sebagai perbandingan, sebelum mengikuti Go-Food, produk Lella hanya mampu terjual sekitar 100 pak per bulan. Setelah bergabung dengan Go-Food, penjualannya meningkat tajam hingga mencapai lebih dari 500 pak per bulan.
Lella mengatakan, untuk mengasah kemampuan berbisnis, dirinya sampai saat ini tergabung dalam suatu komunitas bernama UMKM Bergerak. ”Dari situ banyak sekali feedback yang saya dapatkan. Banyak ilmu yang bisa saya pelajari tentang bisnis karena sering ada pelatihan. Saya juga mendapat banyak motivasi dari kelompok itu,” tutur Lella.
Dia pun makin termotivasi. Tidak gampang menyerah meski produk Sushi Jowo sempat diremehkan orang. Namun, Lella percaya tidak ada usaha yang sia-sia selama ada kemauan keras. ”Saya tidak masalah dibilang seperti itu karena memang sebenarnya produk ini terinspirasi dari lemper. Cuma saya modifikasi sehingga tercipta suatu kuliner baru, yaitu Sushi Jowo,” tandasnya.