Awas Tawaran Pengangkatan Calon PNS
SURABAYA – Tahun ini Pemprov Jatim berencana mengadakan rekrutmen CPNS. Mayoritas kebutuhan adalah tenaga pendidik. Namun, hingga saat ini belum ditentukan kapan seleksi itu digelar. Meski demikian, isu adanya pihak yang menawarkan jasa bisa meloloskan CPNS semakin santer.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim menyatakan sudah berkalikali mendapat laporan soal itu. Modusnya bermacam-macam. Misalnya, menawari para honorer untuk diangkat sebagai CPNS hingga menjanjikan lolos seleksi bagi peminat.
Instansi tersebut memastikan bahwa kabar itu tidak benar. Sebab, sampai saat ini proses belum berlangsung. ’’Jadi, sampai sekarang belum ada. Mohon masyarakat berhati-hati,’’ tegas Kepala Dispendik Jatim Saiful Rachman kemarin.
Dia mengakui, dalam beberapa pekan terakhir, pihaknya berkalikali mendapat laporan soal itu. ’’Di antaranya, laporan dari para honorer yang dijanjikan diangkat,’’ katanya.
Misalnya, yang terjadi di salah satu kabupaten di wilayah barat Jatim. Di sana, ada honorer yang wadul ke dispendik seusai ditawari seseorang untuk bisa diangkat menjadi CPNS. Alasannya, di kabupaten itu saat ini tengah dibutuhkan tambahan formasi guru PNS.
Mantan kepala Bakesbangpol Jatim itu menyebutkan, dalam rekrutmen CPNS nanti, termasuk untuk tenaga pendidik, dispendik sama sekali tak terlibat. ’’Seluruh prosesnya dilaksanakan oleh badan kepegawaian daerah (BKD),’’ ujarnya.
Selain itu, kata Saiful, hingga saat ini pemprov belum memastikan kapan seleksi CPNS dilangsungkan. ’’Sekali lagi, masyarakat harus berhati-hati,’’ tegasnya.
Sesuai dengan rencana, tahun ini pemprov mengadakan rekrutmen CPNS. Rencananya, tenaga yang bakal direkrut mencapai 1.900 orang. Hanya, penentuan kuota itu masih menunggu persetujuan pemerintah pusat.
Laporan yang sama diterima Komisi E DPRD Jatim. Yakni, tawaran bagi honorer untuk menjadi PNS. Itu belum termasuk laporan dari sejumlah kabupaten/ kota soal adanya pihak tertentu yang sudah menjanjikan bisa meloloskan seleksi CPNS.
Wakil Ketua Komisi E Suli Daim juga menegaskan, para tenaga honorer tidak perlu memercayai tawaran-tawaran itu .’ Memang, saat ini kami mengupayakan agar para honorer bisa diangkat,’’ katanya.
Namun, saat ini usul itu masih menunggu konsultasi ke pemerintah pusat. ’’Jika nanti disetujui, sudah ada parameter untuk merekrut honorer jadi PNS. Misalnya, masa pengabdian atau usia,’’ jelasnya.