Jawa Pos

Targetkan Kemiskinan Turun Jadi 9,4 Persen

-

SURABAYA – Program penguranga­n angka kemiskinan tengah menjadi atensi Pemprov Jatim. Tahun ini dua program diluncurka­n bagi seluruh masyarakat kurang mampu.

Yang saat ini mulai digulirkan adalah program distribusi beras sejahtera (rastra). Program berikutnya adalah bantuan pangan nontunai (BPNT) yang dilaksanak­an pada pertengaha­n 2018.

Untuk program beras bersubsidi, rencananya direalisas­ikan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup 69.276 rumah tangga sasaran dan tahap kedua 58.575 rumah tangga.

Distribusi bantuan itu bakal menggunaka­n metode by name by address yang dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Keluarga penerima memperoleh 10 kilogram beras per bulan tanpa biaya. Program itu berbeda jika dibandingk­an sebelumnya. Dahulu pola yang dipakai adalah subsidi. Sekarang diubah menjadi bantuan sosial pangan.

Selain itu, pemprov bakal merealisas­ikan program BPNT. Lewat bantuan tersebut, warga penerima manfaat memperoleh bantuan pangan nonberas. ’’Nanti bisa dirupakan telur atau bahan pokok yang lain,’’ kata Kabirohuma­s dan Protokol Setdaprov Benny Sampirwant­o.

Program itu tidak terlepas dari hasil survei BPS. Yakni, 23 persen kemiskinan ditentukan beras. ’’Berdasar kajian pemprov, bantuan beras dan pangan menjadi langkah yang strategis untuk mengurangi kemiskinan,’’ katanya.

Saat ini angka kemiskinan di Jatim memang masih di atas 10 persen. Hingga September 2017, angkanya di level 11,2 persen. Padahal, ratarata angka kemiskinan secara nasional saat ini 9,62 persen.

Sementara itu, pemprov baru saja mengevalua­si jalannya distribusi rastra selama awal 2018. Hasilnya, masih butuh banyak pembenahan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia