Jawa Pos

Gempa Guncang Pacitan

-

JAKARTA – Gempa berkekuata­n 5 skala Richter (SR) mengguncan­g Pacitan dan sekitarnya Minggu dini hari (18/2). Badan Meteorolog­i, Klimatolog­i, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, episentrum gempa berlokasi di laut yang berjarak sekitar 93 km arah barat daya Pacitan pada kedalaman 50 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi mengatakan, dari peta guncangan (shakemap) serta laporan masyarakat, gempa dirasakan di beberapa wilayah yang meliputi Pacitan, Trenggalek, Bantul, dan Jogja. Getaran dirasakan dalam skala intensitas I–II modified mercalli intensity (MMI). ”Dalam skala ini, guncangan gempa bumi tidak menimbulka­n kerusakan,” kata Riyadi.

Hingga saat ini, Badan Nasional Penanggula­ngan Bencana (BNPB) melaporkan, belum ada kerusakan yang ditimbulka­n oleh gempa tersebut.

Menurut dia, jika ditinjau dari kedalaman hiposenter­nya, gempa tersebut berjenis dangkal karena aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menyusup di bawah lempeng Eurasia. ”Hal ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukka­n bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault),” jelasnya.

Dari Pacitan dilaporkan, gempa tidak menimbulka­n tsunami di laut Pacitan. Selain itu, tidak ada laporan dampak kerusakan berarti. Meski demikian, gempa membuat panik warga karena mengguncan­g perabotan di dalam rumah. ”Benar, dini hari tadi (kemarin, Red) terjadi gempa,” kata Kasi Kedarurata­n dan Logistik Pemkab Pacitan Pujono (18/2).

Menurut Pujono, gempa kali ini disebabkan tumbukan lempeng Indo-Australia yang bergeser di kedalaman 10 kilometer bawah laut. Membentang dari garis peta Cilacap hingga Banyuwangi. ”Kami imbau warga selalu waspada,” tambahnya. Sebab, Pacitan masuk zona merah rawan gempa.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia