Jawa Pos

Memori Pecat Malky Mackay

-

USIANYA masih 23 tahun. Namun, David Sharpe sudah dipercaya menjadi chairman

Wigan Athletic. Dia menduduki jabatan tersebut sejak Maret 2015, meski itu jabatan warisan. Sebab, dia bisa duduk di kursi tertinggi klub karena menggantik­an posisi kakeknya, Dave Whelan.

Sebelum naik pangkat jadi

chairman, Sharpe bekerja di Wigan sebagai staf biasa. ’’Banyak yang meragukan kemampuan saya. Faktanya, saya sudah tiga tahun di sini,’’ ucap Sharpe, sebagaiman­a dilansir Daily Mail.

Bahkan, demi karirnya sebagai

chairman, Sharpe rela tak lulus kuliah. Sharpe drop out dari kuliahnya di Oxford Brookes. Meski masih muda, ketegasann­ya sebagai chairman sudah diuji. Yang paling diingat adalah keputusann­ya ketika memecat Malky Mackay dari kursi pelatih Wigan. ’’Saya melakukann­ya saat umur jabatan saya baru empat pekan,’’ kenang Sharpe.

Ketegasan lainnya, Sharpe berani memecat pelatih sebelum kompetisi berakhir musim lalu. Dia mendepak Warren Joyce setelah hanya menjadi tactician Wigan selama empat bulan. Penunjukan Paul Cook sebagai nakhoda Wigan sampai sekarang juga menjadi andil Sharpe. ’’Saya hanya anak kecil yang harus menentukan kebijakan dan arah berita klub ini,’’ tambahnya.

Di luar arena, kebijakan Sharpe masih sering mendapat kritikan. Terutama yang berkaitan dengan masalah finansial. Sharpe memutuskan untuk membatasi bujet Wigan sejak musim ini.

Nah, kini, Sharpe diuji saat datang tawaran perusahaan dari Hongkong yang hendak membeli saham klubnya. Jika jadi, Wigan bukan lagi milik keluargany­a.

 ?? BBC ?? MASIH MUDA: David Sharpe (kanan) dan pelatih Wigan Paul Cook.
BBC MASIH MUDA: David Sharpe (kanan) dan pelatih Wigan Paul Cook.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia