Menyerah, Pecandu SS Datangi BNNK
SURABAYA – Lazimnya, pecandu narkoba menghindari petugas. Namun, yang terjadi pada MKL sebaliknya. Pria 45 tahun itu justru datang ke kantor Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya pada Sabtu malam (17/2). Setelah mendapatkan asesmen dari dokter, diketahui bahwa pria asal Margorukun, Bubutan, tersebut baru saja menjual rumahnya.
MKL datang sendirian sekitar pukul 19.00. Dia menggunakan angkot untuk sampai di kantor yang terletak di Jalan Grudo V, Tegalsari, itu. ”Datang seperti orang linglung,” ujar dokter rehabilitasi BNNK Singgih Widi Pratomo.
Singgih mengatakan, MKL bukan orang baru di dunia zat adiktif. Sejak 1993 dia mengonsumsi ganja. Dia kecanduan tanaman memabukkan tersebut sekitar tiga tahun. ”Setelah itu, dia mengaku tidak punya uang,” lanjut Singgih.
Namun, tanpa penyebab pasti, pada 2003 penyakitnya kambuh lagi. Kali ini, dia mencoba sabu-sabu (SS)
”Dia mengira, dengan SS, staminanya kembali,” beber Singgih. Pada 2008 dia kembali tobat. Hartanya sudah terkuras. Sepeda motor dan perhiasan istrinya dijual untuk membeli narkoba. Rumah tangganya berantakan. Tapi, sama dengan sebelumnya, tobatnya hanya sementara. Setelah punya pekerjaan mapan, dia kembali ke jalan kelam sejak 2015.
MKL mengambinghitamkan lingkungannya. Dia mengaku terpengaruh karena tetangganya sering mengajak nyabu. Seminggu sekali sudah pasti. Kalau sedang ingin sekali, dia mengonsumsi SS lebih intens. Termasuk enam bulan terakhir. Uangnya terkuras untuk membeli SS. Dampaknya sungguh luar biasa. Akhir Januari lalu, rumahnya dijual. ”Uang hasil penjualan digunakan untuk dugem dan nyabu,” terangnya.
Tidak lagi punya tempat tinggal, bapak dua anak itu mengaku kapok. Dia memilih menyerahkan diri ke BNNK agar bisa direhabilitasi. Karena termasuk pecandu berat, untuk sementara dia dirawat inap di sebuah panti rehabilitasi di Surabaya. ”Tapi, kami rekomendasi dia di Balai Rehabilitasi BNN di Lido, Bogor, agar hasilnya maksimal,” tandas dokter asal Gresik tersebut.