Jawa Pos

YLPK Mediasi Travel dan Jamaah Umrah

-

SURABAYA – Ratusan laporan terkait travel umrah segera ditindakla­njuti Yayasan Lembaga Perlindung­an Konsumen (YLPK) Jatim. Pekan ini, mereka akan melakukan mediasi antara pihak perusahaan travel dan jamaah yang mengirim laporan via posko pengaduan.

Posko pengaduan travel umrah sendiri sudah dibuka YLPK. Bekerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Jatim, YLPK membuka posko pengaduan sejak 9 Februari lalu. Kendati baru dibuka, sudah banyak keluhan terkait travel umrah yang masuk. Diakumulas­i dengan laporan sebelum dibukanya posko, jumlahnya telah mencapai ratusan.

Dimas Nurkholbi, staf pengaduan YLPK Jatim, menerangka­n bahwa ratusan laporan itu ditujukan untuk empat perusahaan travel. ’’Kebanyakan tentang kepastian berangkat yang tidak kunjung jelas,” ujarnya kemarin (18/2). Para pengguna jasa travel khawatir biaya yang sudah diinvestas­ikan untuk berangkat ke Tanah Suci disalahgun­akan. Keluhan tersebut

Staf Pengaduan YLPK Jatim sangat mungkin berujung pada permintaan ganti rugi kepada travel yang bersangkut­an.

Untuk perizinan perusahaan travel, belum ada keluhan. Dimas menyebutka­n, sebenarnya ada laporan terkait perizinan. Namun, umur laporannya sudah cukup lama. ’’Pernah ada, tapi sekitar tahun 2014,” tuturnya. Rencananya, laporan terkait perizinan itu ditangani dan dikawal ORI Jatim. Masyarakat pun sebaiknya jeli ketika memilih jasa travel umrah. Apakah travel tersebut memiliki izin atau tidak.

Dari ratusan laporan yang masuk, YLPK bakal melakukan mediasi. ’’Besok Selasa (20/2), ada mediasi dengan travel terhadap jamaah umrah,” terang Dimas. Mediasi itu tidak dilakukan serentak terhadap empat perusahaan. Sementara, YLPK belum menyusun waktu mediasi dengan perusahaan lainnya.

Selain masalah kepastian berangkat, masyarakat diharapkan memperhati­kan izin operasiona­l perusahaan travel itu. Menurut Ketua YLPK Jatim Said Sutomo, sudah seharusnya perusahaan travel memberikan jaminan kepada jamaah sebelum benar-benar melaksanak­an transaksi. ’’Harus ada standardis­asi kelayakan travel,” ucapnya.

Kebanyakan tentang kepastian berangkat yang tidak kunjung jelas.”

DIMAS NURKHOLBI

 ?? SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS ?? TINGKATKAN PRODUKSI: Salah seorang pegawai PDAM mengecek Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang.
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS TINGKATKAN PRODUKSI: Salah seorang pegawai PDAM mengecek Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia