Jawa Pos

Menelusuri Jejak Keraton di Surabaya

-

SURABAYA – Banyak orang mengira, pusat keraton di Surabaya berada di Jalan Kraton. Namun, benarkah demikian? Kemarin (18/2) para penggiat heritage di Surabaya melakukan perjalanan heritage untuk menelusuri jejak keraton di Surabaya.

Ada beberapa peta yang menjadi bekal untuk melakukan penelusura­n. Yakni, peta situasi tahun 1678, 1787, 1821, 1825, dan 1866. Benang merah peta-peta itu adalah kawasan segi tiga Jalan Pahlawan di depan kantor gubernur Jawa Timur. Jalan tersebut bercabang menuju Jalan Kramat Gantung dan lurusan Jalan Pahlawan menuju Jalan Gemblongan.

Penggiat heritage di Surabaya Nanang Purwono berharap, bisa memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang simpang siur tentang keraton di Surabaya. Selama ini disebut bahwa keraton Surabaya berada di Jalan Kraton.”Secaratopo­nimi(nama-namadaerah dan jalan) sebenarnya tidak salah,” katanya.

Namun, imbuh dia, berdasar literatur dan peta-peta situasi yang ada, keraton Surabaya cukup luas. Tak terbatas hanya di Alun-Alun Contong atau kawasan Jalan Kraton. Sebab, ada data gambar dari tahun ke tahun yang menunjukka­n eksistensi alun-alun dengan perangkatn­ya. ”Berdasar data, kantor gubernur Jawa Timur ini dulu adalah kabupaten,” jelasnya.

Lalu, bagaimana dengan Jalan Kraton yang disebut-sebut sebagai pusat keraton Surabaya? Nanang tidak bisa menyebutka­n bahwa kawasan tersebut adalah pusat keraton. Sebab, tidak ada data pendukung. ”Menurut warga setempat, pelengkung yang ada di depan gapura itu adalah gardu listrik,” terangnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI / JAWA POS ?? PEDULI SEJARAH: Komunitas Surabaya Heritage Society mengunjung­i cagar budaya Makam Tembaan atau makam Kyai Sedo Masjid untuk menelusuri jejak keraton di Surabaya kemarin.
AHMAD KHUSAINI / JAWA POS PEDULI SEJARAH: Komunitas Surabaya Heritage Society mengunjung­i cagar budaya Makam Tembaan atau makam Kyai Sedo Masjid untuk menelusuri jejak keraton di Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia