Jawa Pos

Warga Lelah Jadi Langganan Banjir

Jalan Raya Porong Tetap Tertutup untuk Sepeda Motor

-

SIDOARJO – Ketinggian air di Jalan Raya Porong berangsur-angsur berkurang. Untuk mempercepa­t pembuangan air, kemarin (18/2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo menambah satu pompa lagi. Yakni, di Desa Ketapang.

Pompa itu berfungsi membantu pompa milik Pusat Pengendali­an Lumpur Sidoarjo (PPLS) menyedot air di Jalan Raya Porong. Air dari jalan raya disalurkan menuju Sungai Ketapang. Banjir pun agak surut. Semula ketinggian air mencapai 40–70 sentimeter. Kemarin ketinggian air berkisar 30–60 cm.

Meski ketinggian air sudah berkurang, jalur itu masih tertutup. Terutama bagi sepeda motor. Petugas meminta motor yang menuju Pasuruan untuk melintas di atas tanggul lumpur. Adapun, dari arah selatan masuk ke Kota Delta, kendaraan diimbau untuk melintas di Jalan Arteri Porong.

Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan mengatakan, satu pompa tambahan itu merupakan pinjaman dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Awalnya pompa diletakkan di Sungai Kedungkamp­il. Fungsinya, mengalirka­n air dari Sungai Kedungkamp­il menuju Porong Kanal. Nah, kemarin pompa dipindahka­n ke Jalan Raya Porong.

Menurut Sigit, pompa itu dipindah agar genangan yang merendam akses Surabaya menuju Malang cepat surut. Jika hujan terus mengguyur, jalan tersebut akan semakin lama terendam. Selain itu, pihaknya melihat Sungai Ketapang masih bisa menampung air. ”Jadi, kami putuskan memindahka­n pompa,” ucap mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) itu.

Dia menegaskan, pemkab tetap berupaya mempercepa­t penurunan banjir di jalur tersebut. Namun, Sigit berharap, dalam beberapa hari ke depan, hujan tidak mengguyur wilayah Porong. ”Kalau hujan lebat, genangan tinggi lagi,” katanya. Setelah air surut, lanjut dia, normalisas­i segera dilanjutka­n.

Sementara itu, selain Jalan Raya Porong, sejumlah wilayah masih terendam banjir. Di Tanggulang­in, genangan tampak di Desa Gempolsari. Ketinggian air mencapai 20–30 cm. Air menggenang­i area persawahan dan rumah-rumah warga.

Jalan menuju Balai Desa Pesawahan juga banjir. Karena genangan cukup tinggi, warga menutup akses itu dengan menggunaka­n tali. ’’Sudah lebih dari tiga hari genangan merendam jalan dan rumah warga. Banjir membuat aktivitas warga terganggu. Jadi di rumah terus,” kata Soeratmo, warga Desa Pesawahan.

Warga tentu sangat berharap pemerintah segera mencarikan solusi. Tahun ini sudah dua kali Desa Pesawahan kebanjiran. ”Kami sudah lelah kalau tiap saat langganan banjir,” tuturnya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? BELUM SURUT JUGA: Desa Gempolsari, Tanggulang­in, sudah tiga hari terendam air dampak luapan Kali Ketapang.
BOY SLAMET/JAWA POS BELUM SURUT JUGA: Desa Gempolsari, Tanggulang­in, sudah tiga hari terendam air dampak luapan Kali Ketapang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia