Kapolresta Nilai Pilkades Lebih Rawan
Petugas Gelar Geladi Terakhir Sispam Kota
SIDOARJO – Ulang...ulang... Ulang! Massa di alun-alun terus berteriak. Mereka ingin pemilihan kepala daerah (pilkada) diulang. Sebab, calon yang mereka dukung kalah. Massa terus berupaya merangsek. Sejumlah petugas berusaha menenangkan. Namun, negosiasi antara warga dan petugas gagal. Tidak ada titik temu. Massa kian beringas. Bahkan, beberapa di antaranya membakar ban. Tegang.
Begitulah gambaran geladi bersih sistem pengamanan kota (sispam kota) Polresta Sidoarjo. Kegiatan itu sengaja diadakan di alun-alun agar masyarakat bisa menilai kesiapan polisi dalam mengamankan pesta demokrasi. ’’Latihan ini adalah persiapan menyambut pergelaran pilkades serentak dan pilgub Jatim,’’ tutur Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji.
Acara yang dimulai pukul 14.00 itu berlangsung seru. Suasana diciptakan seperti sungguhan. Latihan dimulai dengan prosedur pengamanan distribusi logistik. Di tengah jalan, kendaraan pengangkut logistik dihadang massa. Mereka berupaya mencuri logis- tik. Bahkan tidak segan menyerang petugas. Belasan personel yang mengawal terpaksa bertindak. Mereka mengamankan oknum yang mau membuat onar.
Setting simulasi selanjutnya adalah kampanye pasangan calon (paslon). Dalam situasi itu, paslon berorasi dengan nada provokasi. Meski sudah ditegur tiga kali oleh petugas berwenang, orasi tersebut tidak berhenti. Karena itu, yang bersangkutan terpaksa diturunkan. Massa pendukungnya tidak bisa menerima perlakuan tersebut. Mereka berusaha melawan petugas. Ada yang membawa senjata tajam (sajam). Ketika akan diamankan, pelaku berhasil melarikan diri. Masuk ke mobil dan melaju ugalugalan. Petugas pun mengejar dan melumpuhkan oknum tersebut dengan kemampuan bela diri dan adegan-adegan lain.
Simulasi sispam kota itu menarik perhatian warga. Mereka tampak asyik melihat setiap adegan yang dijalankan petugas. Menurut Himawan, persiapan sudah hampir maksimal. Dia berharap para personelnya selalu siaga jika sewaktu-waktu suasana pesta demokrasi benar-benar panas. Selain latihan pengamanan, dilakukan langkah pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Yakni, mendatangi tokoh masyarakat dan menyebar intelijen untuk mengidentifikasi kerawanan. ’’Tingkat kerawanan pilkades serentak lebih tinggi daripada pilgub Jatim,’’ jelasnya.
Lulusan Akpol 1995 itu mengungkapkan, personel pengamanan pilkades serentak mencapai 1.670 orang. Jauh lebih tinggi dari jumlah petugas pengamanan pilgub Jatim. Yaitu, 1.050 personel. ’’Karena pada pilkades perang psikologisnya sangat erat. Kubu yang bersaing sudah saling kenal karena tinggal di lingkungan yang sama,’’ paparnya.