Bentuk Timnas setelah Proliga
JAKARTA – Tim voli putra Indonesia yang berlaga di invitation tournament 8–15 Februari lalu bukanlah timnas yang sesungguhnya. Di test event Asian Games itu, Indonesia menurunkan dua tim, yakni Proliga Jakarta Pertamina Energi dan Palembang Bank SumselBabel. Pertimbangannya, mayoritas pemain timnas diambil dari dua klub tersebut.
Pelatih Timnas Voli Indonesia Samsul Jais menuturkan, kompetisi pada test event itu belum bisa menggambarkan suasana prakompetisi. Hanya dua negara, yakni Jepang dan Hongkong, tentu belum bisa menjadi acuan untuk memetakan kualitas. Jepang yang merupakan pesaing berat hanya menurunkan pemain junior dari liga tingkat universitas.
Bagi dia, test event hanya sebagai ajang pemanasan pemain sebelum memasuki Proliga putaran kedua seri pertama di Bali. Samsul ingin setelah pergelaran Proliga 2018 selesai pada 15 April, baru dilakukan seleksi terhadap 20 pemain yang sudah dipanggil timnas. Hanya 14 pemain yang terpilih masuk skuad Asian Games nanti.
Selanjutnya, Samsul berencana melakukan training camp ke luar negeri. ”Tim pelatih dan PP PBVSI belum tahu mau ke mana. ”Pilihannya ya ke Tiongkok, Korea Selatan, atau Jepang,” terangnya.
Tiga negara tersebut juga menjadi pesaing kuat untuk berburu medali di Asian Games 2018. Bukan hanya itu, negara-negara Balkan dan Timur Tengah juga patut diwaspadai.
Dengan berlatih di salah satu negara tersebut, Samsul berharap bisa mencuri ilmu sekaligus mempelajari gaya permainan tim Asia lainnya. ”Tidak sekadar berlatih, tim juga akan melakukan sparing atau mengikuti kompetisi di sana untuk meningkatkan kualitas,” ucapnya.
Berkaca pada Kejuaraan Voli Asia di GOR Tri Dharma Gresik tahun lalu, tim voli Merah Putih berhasil melaju hingga semifinal setelah mengandaskan Iran 3-2 (18-25, 18-25, 25-23, 26-24, 15-11).