Hibur Tamu dengan Talenta Lokal
ORKESTRA atau band sebagai pengisi acara pernikahan itu sudah biasa. Ingin menghadirkan hiburan yang berbeda, Alvin dan Nova memilih wayang potehi, tari jaranan, barongsai, dan grup musik keroncong.
Pertunjukan Wayang Potehi Lima Merpati malam itu menampilkan cerita Ngo Houw Peng See yang berarti Lima Harimau Menyerang Barat. Dalang Edy Sutrisno, 47, memainkan wayang dan cerita dengan gayeng.
Wayang potehi tersebut mengisahkan cinta Say Wa Kiung Tjue dan Tik Djeng yang bersemi di medan perang. ’’Jadi, filosofi cerita ini juga menebarkan sugesti akan takdir baik dalam diri jodoh kita. Pas dengan momen pernikahan Mas Alvin dan Mbak Nova,’’ tutur Edy.
Dalang wayang potehi sejak 1990 tersebut dengan lihai menggerakkan tangannya saat adegan perang dimulai. Dua karakter utama berperang hebat sebelum akhirnya jatuh cinta.
Selain itu, ada atraksi barongsai melompati balok-balok tinggi. Penampilan itu juga menjadi hiburan tersendiri bagi para tamu. Alunan musik keroncong dari Orkes Keroncong Kurmunadi menambah semarak pesta malam itu.
Salah seorang penyandang disabilitas dari Yayasan Bakti Luhur, Regina, bernyanyi menghibur tamu. Dia menyanyikan Ave Maria serta Cinta Pertama dan Terakhirku.
Mengangkat tema Kondangan Peranakan yang sarat perpaduan budaya, Jane Permana, kakak Alvin, bertindak sebagai konseptor acara. Jane ingin memberikan panggung kepada talenta-talenta lokal. Karena itu, seluruh talenta malam itu berasal dari Surabaya.
’’Supaya suasana lebih hidup dan bisa merangkul semua tamu,’’ imbuh putri sulung Budhipermana Ruslijanto dan Leliawati Mas’oen tersebut.