Jawa Pos

CLS Antar Mono Vampire ke Playoff

-

SURABAYA – Brian Williams, center CLS Knights Indonesia, dilarikan ke rumah sakit saat pertengaha­n kuarter ketiga. Momen itu sekaligus menandai berkurangn­ya kekuatan permainan CLS saat menjamu tim asal Thailand Mono Vampire di GOR CLS Kertajaya. Mereka takluk kepada tim asuhan Dauglas Clark Marty tersebut 80-86. CLS pun makin jauh dari zona playoff.

Jika ingin ke babak playoff, mereka harus memenangka­n lima game berikutnya dengan syarat Saigon Heat yang kini di posisi keenam dengan tujuh kemenangan tidak lagi bisa memetik kemenangan satu pun. Kemungkina­nnya sangat kecil. Kekalahan CLS sekaligus mengantar Mono ke babak playoff. Mereka akhirnya memastikan tempat bersama Hongkong Eastern dan San Miguel Alab Pilipinas yang lebih dahulu lolos.

’’Bibir Brian Williams sobek sehingga harus dijahit,’’ ucap pelatih CLS Koko Heru Setyo Nugroho. Koko menjelaska­n keadaan Williams setelah terkena sikut pemain lawan. Tampak bibir Williams tak henti mengucurka­n darah ketika keluar lapangan.

Semula Mono tampak terlambat panas. Samuel Deguara, center Mono, hanya sanggup menyumbang dua poin dalam waktu enam menit. Dia digantikan Ratdech Kruatiwa yang tidak banyak berperan. Sementara itu, kaptennya, Michael Anthony Singletary, yang bermain penuh hanya mencetak empat poin. Berbeda dengan Shane Edwards, forward CLS, yang panas sejak awal dan menyumbang setengah di antara perolehan poin CLS. Kuarter pertama dimiliki CLS dengan 20-14.

Keunggulan CLS sempat hampir dipatahkan Singletary dkk dengan margin poin yang mulai menyusut pada kuarter berikutnya (31-30). Namun, layup Frederick Lee Jones Lish mampu menjaga CLS tetap unggul dengan 37-30. Sayangnya, tembakan three point Singletary membawa Mono memimpin perolehan angka 58-57 pada menit akhir kuarter ketiga dan berakhir dengan kemenangan Mono 60-57. Padahal, semula saat Williams masih bermain, skor 47-37 untuk keunggulan CLS.

Kuarter terakhir berlangsun­g ketat. Empat kali skor dua tim imbang, yakni 65-65, 67-67, 69-69, dan 78-78. Sayangnya, CLS harus mengakui keunggulan Mono sekali lagi setelah November lalu kalah 85-98. Dua pemain asing dan seorang heritage player menjadi kunci kemenangan Mono. Singletary menyumbang 31 poin. Sementara itu, heritage player mereka, Paul Christian Zamar, menghasilk­an 21 poin. Si jangkung Deguara mencetak doubledoub­le dengan 12 poin dan 11 rebounds.

Koko tetap memuji anak didiknya yang telah mencapai target yang diberikan. Edwards memberikan double-double 24 poin dan 13 rebound, Frederick Lish 19 poin, dan kapten Mario Wuysang 18 poin. ’’Target kami sepuluh poin setiap kuarter telah tercapai. Begitu juga, turnover lebih baik daripada pertanding­an sebelumnya,’’ jelas Koko.

Selanjutny­a, CLS bereuni dengan Saigon Heat, tim asal Vietnam, pada 3 Maret nanti di CIS Arena Saigon. Minute play tetap akan diberikan kepada siapa saja yang bisa tampil gemilang. ’’Kalau di latihan bisa compete

dengan pemain asing, saya akan berikan ke pemain lokal,’’ papar pria kelahiran 30 September 1980 itu.

 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? MAKIN BERAT: Pemain CLS Brian Williams (kiri) ditempel ketat pemain Mono Vampire Samuel Deguara di GOR Kertajaya, Surabaya, tadi malam. CLS kalah 80-86.
DIKA KAWENGIAN/JAWA POS MAKIN BERAT: Pemain CLS Brian Williams (kiri) ditempel ketat pemain Mono Vampire Samuel Deguara di GOR Kertajaya, Surabaya, tadi malam. CLS kalah 80-86.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia