Rumah ABK Rampung Mei
SURABAYA – Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) segera merealisasikan program rumah anak berkebutuhan khusus (ABK). Rumah tersebut bertujuan membantu orang tua dalam mengetahui kondisi sang anak dan memberikan program pendidikan yang tepat.
Rencananya, rumah ABK itu dibangun di lantai 2 Gedung Siola. Pembangunan tersebut diprediksi rampung pada Mei mendatang. ”Saat ini ruangnya sedang dalam penataan,” ucap Kepala DP5A Nanis Chairani.
Fasilitas itu bakal dilengkapi beberapa ruangan. Misalnya, ruang konseling dan terapi anak. Untuk tenaga konseling dan terapi, pemkot telah menyiapkan 5 psikolog dan 17 konselor.
Sasaran rumah ABK tersebut adalah orang tua yang memiliki ABK. Di tempat itu, orang tua mendapatkan berbagai masukan dari para psikolog mengenai kondisi anaknya. Sementara itu, sang anak bisa mendapatkan terapi ketika berkunjung di rumah tersebut. Para psikolog dan fasilitator akan memberikan pelatihan sesuai hambatan yang dialami anak. Termasuk keluhan yang sering disampaikan orang tua.
Nanis menyatakan, rumah konseling dan terapi itu dibentuk untuk mengatasi persoalan ABK dengan orang tuanya. Banyak orang tua yang belum sadar mengenai kondisi anaknya. Ada pula yang sadar, tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap sang buah hati.
”Kadang ada orang tua yang pasrah. Kadang juga malu dengan kondisi anaknya,” jelasnya. Melalui rumah ABK tersebut, Nanis berharap permasalahan itu tidak terjadi. Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ABK.