Bikin Prototipe yang Mudahkan Urusan Rumah
SURABAYA – Mahasiswa Sistem Komputer Stikom Surabaya menyelenggarakan pameran bertajuk Metamorph di Ruang Expo lantai 1 kemarin (21/2). Dalam pameran tersebut, para mahasiswa yang baru memasuki semester II itu unjuk gigi dengan memamerkan berbagai prototipe yang dibuat dalam dua bulan terakhir.
”Kami sedang berusaha mengembangkan ke arah smart house. Ini adalah pengembangan dari prototipe rumah yang sudah dibuat oleh angkatan 2016,” ujar Pauladie Susanto, ketua program studi. Pengembangan yang dimaksud adalah para mahasiswa angkatan 2017 itu membuat bagian per bagian rumah untuk diwujudkan dalam bentuk yang lebih nyata.
Total ada lima prototipe yang ditampilkan kemarin. Yakni, pintu yang dikontrol melalui bluetooth lengkap dengan alarm, kipas yang bisa hidup secara otomatis ketika suhu udara meningkat, tempat parkir yang memiliki penanda ketika kosong dan isi, serta jemuran yang bisa menutup sendiri ketika turun hujan. Semua mengandalkan sensor untuk menggerakkan peralatan.
”Kegiatan ini sendiri tidak masuk dalam penilaian akademik. Tetapi, sangat membantu untuk mengasah kemampuan siswa,” lanjutnya. Sebab, beberapa komponen yang digunakan para mahasiswa semester II itu baru diajarkan di semester V dan VI.
Miskiyanto, ketua panitia, menyebutkan bahwa hal tersulit adalah saat melakukan riset. Mereka harus beberapa kali melakukan percobaan sebelum akhirnya menemukan prototipe yang dipamerkan tersebut.
”Paling sulit justru membuat jemuran yang bisa menutup sendiri. Saat air mengenai sensor, roda penutup berjalan terus, tidak mau berhenti,” ujarnya. Padahal seharusnya, sensor cukup mendeteksi satu tetesan air untuk bisa menutup. Beberapa kali perbaikan harus dilakukan hingga akhirnya bisa seperti sekarang.
Untuk masing-masing prototipe, ada 5–8 mahasiswa baru yang terlibat. Meski terbagi dalam lima divisi, mereka tetap saling membantu jika memang ada rekannya yang mengalami kesulitan. Bimbingan pun dilakukan sepenuhnya oleh kakak angkatan. Dosen hanya menjadi pembina selama dua bulan pengerjaan.
”Harapan ke depan, prototipe ini bisa semakin disempurnakan dan benar-benar terealisasi,” papar Paul. Selanjutnya, prototipe akan diwujudkan dalam bentuk nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat.