Jawa Pos

Longsor di Brebes, 5 Tewas, 18 Hilang

Banjir Bikin Jalur Pasuruan–Probolingg­o Lumpuh 8 Jam

-

JAKARTA – Tingginya curah hujan nyaris selalu diikuti musibah longsor dan banjir. Di Brebes, Jawa Tengah, kemarin terjadi longsor di Bukit Lio, Desa Pasirpanja­ng, Kecamatan Salem, sekitar pukul 08.00. Berdasar hasil evakuasi hingga pukul 14.30, ditemukan 5 korban meninggal. Selain itu, 14 orang mengalami luka-luka dan 18 lainnya hilang.

Lokasi longsor di Bukit Lio, Brebes, merupakan hutan produksi milik Perhutani Petak 26 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan

Kepala Harian BPBD Kabupaten Brebes Eko Andalas mengatakan, tanah longsor terjadi di Bukit Lio yang berada di sisi barat jalan provinsi Salem–Banjarharj­o. Bukit setinggi lebih dari 20 meter tersebut longsor dan membentuk medan luncuran hingga sejauh 3 kilometer. ”Medan luncuran material longsor cukup panjang, disebabkan posisi bukit dengan kemiringan terjal,” ungkap Eko kemarin.

Eko menjelaska­n, selain disebabkan tingginya intensitas hujan, longsor dipicu sumbatan pada aliran air di sekitar tebing. Tingginya intensitas hujan menyebabka­n tekanan tinggi pada sumbatan sehingga memicu tanah longsor. ”Dari titik longsor, material tanah bergerak ke sisi timur, membentuk medan luncur ke hilir tebing. Kondisi itu terjadi karena kemiringan medan di sekitar lokasi cukup curam,” jelasnya.

Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggula­ngan Ben- cana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menambahka­n, hujan dengan intensitas deras memang melanda wilayah Salem beberapa hari terakhir. Hujan menimbulka­n titik-titik mata air baru di Bukit Lio. ”Kondisi ini menyebabka­n beban air tanah bertambah dan menyebabka­n longsor,” katanya.

Korban longsor merupakan warga yang tengah melintas di jalan provinsi Salem–Banjarharo dan petani yang tengah mengolah sawah. Lima korban tewas adalah Karsini, 56, warga Dukuh Cogreg, RT 02, RW 02, Desa Pasirpanja­ng; Wati, 80, warga Dukuh Johogan, Desa Pasirpanja­ng; Kiswan, 45, warga Desa Pasirpanja­ng; Casto, 48, Dukuh Pabelokan, Desa Bentarsari, Salem; dan Radam, 59, warga Dukuh Cikokol, Desa Jipang, Kecamatan Bantarkawu­ng. ”Korban ditemukan dalam satu lokasi yang berdekatan dengan jarak dari titik longsor sejauh 2 kilometer,” kata Eko.

Adapun warga yang masih dinyatakan hilang oleh keluarga sebanyak 18 orang. Antara lain Rasminah, Turkiah, Haryanto, Daswa, Tarsinah, Sujono, Kuswanto, Tewol, Suwiryo, Sarmah, dan Darsip. Seluruhnya merupakan warga Desa Pasirpanja­ng. Juga Rustam dan Ajid, warga Desa Bentar; Marsui, Wartinah, Wahyu, dan Wartono, warga Desa Ciputih; serta Casti, warga Desa Pabuaran.

Sutopo menuturkan, BPBD Brebes sedang mengajukan penetapan status tanggap darurat bencana longsor kepada bupati. Rencananya, masa tanggap darurat diberlakuk­an selama 14 hari, terhitung sejak Kamis (22/2) hingga Rabu (7/3). ”Status tanggap darurat ini diperlukan untuk kemudahan akses penanganan darurat longsor,” katanya.

Dia menambahka­n, BNPB terus mendata korban dan kerugian. Pada masa darurat, data akan selalu bergerak. Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati lokasi longsor. Sebab, dikhawatir­kan ada longsor susulan. ”Apalagi jika terjadi hujan, material longsor yang labil, akan mudah terjadi longsor susulan,” katanya.

Evakuasi dilakukan oleh aparat gabungan dari TNI, Polri, BPBD, pihak kecamatan, PMI, SAR, relawan setempat, dan masyarakat. Hambatan yang dihadapi, antara lain, material longsor masih terus bergerak sehingga membahayak­an petugas. ”Material longsor cukup tebal dan luas. Masyarakat dilarang berada di lokasi longsor untuk mengantisi­pasi longsor susulan,” tutur Sutopo.

Sementara itu, di Pasuruan, hujan mengakibat­kan banjir. Meski banjir tidak sampai menimbulka­n korban jiwa, luapan air menutup ruas jalur pantai utara (pantura) di Jalan Raya Kraton. Akibatnya, di jalur utama lalu lintas Pasuruan–Probolingg­o maupun sebaliknya tersebut, terjadi kemacetan sepanjang 14 kilometer (km) selama 8 jam.

Banjir Pasuruan disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan hulu seperti Purwodadi, Purwosari, dan Sukorejo pada malam sebelumnya. Hujan juga mengguyur Kota Pasuruan selama beberapa jam pada malam yang sama.

 ?? MOKHAMAD ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR BROMO ?? EVAKUASI: Sertu Waki, anggota TNI dari Koramil 0819/25 Gadingrejo, Pasuruan, menolong Sugeng, warga Desa Tambakrejo, Kraton, yang terseret arus banjir di ruas jalan pantura Pasuruan kemarin.
MOKHAMAD ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR BROMO EVAKUASI: Sertu Waki, anggota TNI dari Koramil 0819/25 Gadingrejo, Pasuruan, menolong Sugeng, warga Desa Tambakrejo, Kraton, yang terseret arus banjir di ruas jalan pantura Pasuruan kemarin.
 ?? TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES/JPG ?? PANTAU LOKASI: Bupati Brebes Hj Idza Priyanti (dua dari kanan) bersama jajaran meninjau lokasi longsor di Desa Pasirpanja­ng, Kecamatan Salem. Brebes, kemarin.
TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES/JPG PANTAU LOKASI: Bupati Brebes Hj Idza Priyanti (dua dari kanan) bersama jajaran meninjau lokasi longsor di Desa Pasirpanja­ng, Kecamatan Salem. Brebes, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia