Perluas hingga 100 Hektare
Pengembangan Kebun Raya Mangrove
SURABAYA – Yayasan Kebun Raya Indonesia mulai turun tangan dalam pengembangan kebun raya mangrove di pantai timur Surabaya (pamurbaya). Mereka menemui Wali Kota Tri Rismaharini di ruang kerjanya kemarin (22/2) untuk membahas konsep kawasan tersebut secara lebih detail.
Risma menyatakan, tahun ini pemkot akan membebaskan lahan seluas 30 hektare. ”Kita anggarkan Rp 17 miliar,” katanya setelah menemui Yayasan Kebun Raya Indonesia kemarin. Jika sudah rampung, total ada 60 hektare tanah yang siap digunakan sebagai pengembangan awal.
Kebun raya itu, menurut Risma, berpotensi diperluas hingga 100 hektare. Sebab, pemkot masih punya banyak lahan di wilayah tersebut. Namun, letaknya tersebar dan tidak tersambung. Untuk menggabungkannya, pihaknya perlu melakukan beberapa pembebasan. Terutama untuk tanah yang saat ini sudah menjadi permukiman warga. ”Geraknya dimulai dari (permukiman) selatan. Daripada nanti malah terus berkembang (menjadi permukiman),” ucap Risma.
Dia menjelaskan, kawasan tersebut seharusnya diperuntukkan lahan konservasi. Pemkot akan berupaya melakukan sosialisasi kepada warga, terutama terkait izin mendirikan bangunan. Pembebasan tanah itu akan disambungkan dengan Taman Ekowisata Mangrove Wonorejo.
Pengembangan kebun raya, lanjut dia, tidak akan terfokus pada pembangunan fisik. Tetapi, lebih pada pengayaan spesies mangrove. Pemkot juga menerima masukan dari Yayasan Kebun Raya Indonesia untuk menambah fasilitas hiburan di kebun raya tersebut.
Wakil Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia Alexander Sonny Keraf menyampaikan bahwa kebun raya tersebut bisa menjadi pusat rekreasi. Hal itu, misalnya, telah diterapkan pada Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan.
Mantan menteri lingkungan hidup itu mengklaim, jika sudah beroperasi, Kebun Raya Mangrove Surabaya akan menjadi yang pertama di dunia. Sembari menunggu pembebasan 30 hektare lahan, Sonny dan timnya mempersiapkan masterplan. ”Mudah-mudahan tahun ini selesai,” lanjut Sonny.
Pembukaan kebun raya itu diperkirakan bisa terealisasi dua tahun lagi. Selain sebagai konservasi mangrove, Sonny menginginkan daerah tersebut memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Surabaya. Konsepnya ramah lingkungan dan ramah sosial. Salah satu ide yang dia sampaikan adalah penyediaan kanal-kanal perahu sebagai daya tarik rekreasi. ”Intinya, kebun raya ini bisa menambah identitas Surabaya sebagai green city,” ungkapnya.