Warga Protes Pembangunan Boezem
SURABAYA – Rencana pembangunan boezem di Kelurahan Kandangan, Benowo, mendapat penolakan dari warga. Mereka menilai pembangunan itu dilakukan secara sepihak. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Sejumlah warga memasang spanduk berisi protes pembangunan. Puluhan spanduk atau poster tersebut terlihat dari pinggir Jalan Raya Kandangan. Isinya, mereka meminta pemkot menunda atau membatalkan rencana pembangunan boezem.
Sri Witarsih, warga RW 1, Kelurahan Kandangan, menyebutkan bahwa warga memasang spanduk itu sejak Minggu sore setelah mendengar kabar adanya pembangunan di kawasan tersebut. ’’Kaget, kok tiba-tiba mau dibangun boezem di sana,’’ tuturnya.
Dia menjelaskan, tanah itu merupakan tanah kas desa. Warga sudah bertahun-tahun mengelolanya. Sebelumnya, tanah tersebut merupakan kawasan resapan. Namun, tanah itu diuruk oleh warga dan diperuntukan sebagai lahan serbaguna. ’’Biayanya urunan dari warga di satu RW itu,’’ ucapnya.
Lahan tersebut kerap menjadi tempat menghelat kegiatan warga. Di lain waktu, lahan itu menjadi lahan parkir bagi tamu. ’’Disewakan juga dan sering ada pasar malam di sana,’’ katanya.
Nah, ke depan, rencananya, lahan tersebut terus dibangun. Akan dibangun sejumlah lapak agar warga bisa berjualan. ’’Nanti mau diterapkan biaya sewa dan hasilnya jadi kas RW,’’ tuturnya.
Namun, minggu lalu warga mulai tak sejalan dengan pemkot setelah ada tim yang turun ke lapangan. Mereka memberi kabar bahwa di lahan seluas 600 meter persegi tersebut akan dibangun boezem. ’’Warga yang sudah keluar uang banyak untuk iuran akhirnya menolak rencana itu,’’ jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati tidak bisa dimintai konfirmasi. Koran ini berupaya menghubungi melalui pesan instan dan telepon, tetapi yang bersangkutan tidak merespons.