Bebas, Tak Sabar Bertemu Keluarga
Dua Pelawak Jatim yang Tersandung Izin Tinggal di Hongkong
HONGKONG – Suara Cak Percil dan Cak Yudho terdengar begitu gembira saat berbicara dengan Eko Patrio melalui sambungan telepon kemarin. Maklum, mereka baru lepas dari persoalan hukum yang membelit di Hongkong sejak Februari.
”Mereka memang sudah sangat ingin pulang, ingin bertemu keluarga,” kata Eko, yang aktif di PasKI (Persatuan Artis Komedian Indonesia) itu, kemarin (7/3)
Dalam persidangan kasus pelanggaran izin tinggal di Pengadilan Shatin Hongkong kemarin, keduanya dijatuhi hukuman pidana penjara selama enam minggu dengan masa percobaan 18 bulan. Dengan putusan itu, menurut Konsul Jenderal RI di Hongkong Tri Tharyat, Cak Percil dan Cak Yudho bisa langsung bebas kemarin.
Deni Afriandi dan Yudo Prasetyo, nama asli Cak Percil dan Cak Yudho, ditahan pihak imigrasi Hongkong sejak 4 Februari karena penyalahgunaan visa. Mereka dituding manggung dengan menerima uang, tapi masuk ke Hongkong dengan menggunakan visa turis.
Tri menjelaskan, putusan tersebut juga tidak lepas dari upaya KJRI Hongkong. Selain terus melakukan pendampingan, Tri mengirimkan surat kepada pengadilan. Tujuannya, meringankan hukuman.
”Alhamdulillah. Saya bersyukur bahwa hakim mempertimbangkan secara sungguh-sungguh bantuan dan perhatian KJRI Hongkong serta syarat yang saya tulis atas nama pemerintah RI untuk mempertimbangkan hukuman yang seadil-adilnya,” kata Tri.
Hakim, lanjut Tri, juga berpendapat bahwa ada keadaan khusus dalam kasus tersebut. Berbeda dari kasus pelanggaran keimigrasian lainnya.
Pada kasus tersebut, Cak Percil dan Cak Yudho dinilai tidak berniat melakukan pelanggaran. Mereka tidak mengetahui bahwa visa yang mereka kantongi bukan visa untuk bekerja.
Cak Percil dan Cak Yudho populer terutama di kawasan Mataraman Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Mereka kerap tampil sebagai pengisi babak gorogoro atau limbukan di pertunjukan wayang kulit. Mereka juga pernah punya acara televisi sendiri. Video pertunjukan mereka juga ada ribuan di YouToube.
Tri mengatakan, saat ini KJRI Hongkong tengah mempersiapkan kepulangan keduannya ke tanah air. Masih ada beberapa urusan administrasi yang harus diselesaikan sebelum keduanya bisa pulang ke tanah air.
Tri mengaku belum tahu kapan tepatnya Cak Percil dan Cak Yudho bisa pulang. ”Sedang kami urus sekarang,” ucap dia.
Selain mengungkapkan rasa rindunya kepada keluarga dan keinginan untuk segera pulang, kata Eko, Percil dan Yudho terus-menerus mengucapkan terima kasih kepada para kolega sesama pelawak yang memberikan dukungan.
Sementara itu, Deni Kristiani, istri Cak Percil, lega lantaran suaminya segera pulang. Dia mengaku pertama mendengar kabar gembira tersebut pada pukul 09.00.
Ada keluarga Deni dan Percil yang bekerja di Hongkong yang mengikuti proses persidangan kemarin. Mereka langsung memberikan kabar begitu vonis dijatuhkan. ”Nggih, remen banget. Mas Percil saget wangsul, sampun bebas. (Iya, senang sekali. Mas Percil bisa pulang, sudah bebas, Red),” kata sinden asal Blitar, Jawa Timur, itu.
Teman-teman seniman dan keluarga besar berencana menyambut kedatangan Cak Percil di Bandara Juanda. Namun, dia belum mengetahui secara pasti kapan Cak Percil bisa pulang ke tanah air.
Dari Ngawi, Wariani, istri Yudho, juga mengaku belum tahu pasti kapan sang suami pulang. Yang jelas, dia sangat lega.
Wariani mengetahui kabar bebasnya Yudho dan Percil dari fans di Hongkong via telepon. Dia juga sempat berkomunikasi dengan sang suami. ”Tapi, no comment dulu. Lagian belum pulang,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Ngawi kemarin (7/3).
Dia menambahkan, sehari sebelumnya, Peyemania –sebutan fans Percil dan Yudho– Ngawi sempat menggelar doa bersama di rumahnya. Agar doa makin khidmat, lanjut Wariani, kegiatan tersebut sengaja tidak di-posting ke media sosial. ”Kalau sekadar didokumentasikan, tidak apaapa.”