Jawa Pos

Lakukan Pemberanta­san Korupsi Terintegra­si

Gubernur Gandeng KPK, Ajak Seluruh Kepala Daerah

-

SURABAYA – Pemprov Jatim membuat terobosan baru dalam pemberanta­san korupsi. Tak tanggung-tanggung, pemprov dan seluruh pemkot dan pemkab seJatim mengganden­g Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK) untuk membuat komitmen antikorups­i.

Seluruh lembaga itu membuat komitmen bersama menerapkan program pemberanta­san korupsi terintegra­si. Program tersebut bakal diterapkan di seluruh lingkungan pemerintah­an, baik provinsi maupun kabupaten/kota, lewat SK yang diterbitka­n tiap kepala daerah.

Kemarin program itu diluncurka­n dalam sebuah acara di Gedung Negara Grahadi. Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, Gubernur Soekarwo, serta jajaran Forpimda Jatim.

Sebanyak 38 kepala daerah diajak menandatan­gani komitmen pemberanta­san korupsi terintegra­si. Dalam komitmen itu, ada sembilan sektor yang menjadi atensi KPK untuk dibenahi para kepala daerah. Sebab, sektor-sektor itulah yang paling rawan korupsi. ’’Itu menjadi atensi kami,’’ tegas Laode seusai acara.

Di antara sektor-sektor tersebut, ada beberapa yang dianggap paling rawan oleh Laode. Salah satunya pengadaan barang/jasa. Modusnya adalah markup harga barang. ’’Karena itu, perlu ada unit layanan yang mandiri dan profesiona­l,’’ jelasnya.

Sektor lain yang cukup rawan korupsi adalah layanan perizinan. KPK merekomend­asikan agar semua pelayanan izin ditempatka­n di satu tempat saja. Yakni, dinas perizinan. Plus, ada sistem pelayanan perizinan yang terbuka.

KPK juga menaruh atensi pada pengendali­an gratifikas­i. Yang juga perlu dibenahi adalah ketaatan pejabat publik untuk rutin mengirimka­n laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN).

Dalam kesempatan tersebut, Laode menyatakan, sistem pengawasan dan pencegahan korupsi yang diterapkan di Jatim sebenarnya sudah bagus. Meski, di beberapa daerah masih ditemukan tindak pidana korupsi. ’’Lewat komitmen ini, diharapkan tidak terjadi lagi,’’ katanya.

Laode menambahka­n, sebenarnya KPK selalu berusaha mengedepan­kan pencegahan korupsi. Mulai supervisi hingga pencegahan. ’’Dua puluh persennya adalah penindakan. Fungsi penindakan inilah yang sering membuat tidak nyaman. Padahal, persentase­nya sangat kecil,’’ ungkapnya.

Gubernur Jatim Soekarwo menyebutka­n, sebenarnya berbagai upaya pencegahan hingga perbaikan sistem sudah dilakukan di Jatim. ’’Selain inovasi, ada sejumlah sistem pengawasan yang diterapkan,’’ katanya.

 ?? ARIS IMAM/JAWA POS ?? WARNING: Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif bersama Gubernur Jatim Soekarwo dan para kepala daerah di Grahadi kemarin.
ARIS IMAM/JAWA POS WARNING: Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif bersama Gubernur Jatim Soekarwo dan para kepala daerah di Grahadi kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia