Harus Jago Nge-Vlog Plus Public Speaking
Sesuaikan Kemajuan Zaman, Joko Roro Kabupaten Malang Update Kriteria Penilaian
Berbagai inovasi dan update terus diaplikasikan dalam pemilihan duta pariwisata muda Kabupaten Malang Joko Roro. Hal itu dilakukan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menjawab tantangan-tantangan di era modern. Beberapa upgrade itu telah diterapkan untuk pemilihan Joko Roro 2018 yang berlangsung sejak 5 Februari lalu.
KEMASAN baru tersebut efektif menarik minat para generasi muda untuk ambil bagian. Total peserta mencapai 213 pemuda-pemudi berusia 17-23 tahun. Kompetisi yang terdiri atas tiga tahap itu saat ini sudah memasuki penyisihan ketiga. Dihelat kali pertama sejak 2005 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, event tersebut diadakan dua tahun sekali.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara menjelaskan tugas utama Joko Roro adalah mempromosikan potensi pariwisata Malang Selatan. Namun, posisi tersebut terbuka untuk diisi generasi muda dari daerah lain. Made menyebut kebijakan tersebut memberikan peluang lebih besar untuk mengenalkan potensi Kabupaten Malang ke daerah-daerah lain. ”Syarat utamanya bukan hanya good
looking, tapi juga smart dan tidak gaptek. Domisili tak harus asli malang, yang penting punya skill dan bisa melebur dengan masyarakat serta berkolaborasi dengan dinas pariwisata nantinya,” tutur Made.
Kriteria-kriteria yang menjadi penilaian utama pada pemilihan Joko Roro 2018 di antaranya adalah jago bahasa asing, berkontribusi nyata pada industri pariwisata, dan jago nge-vlog (video blogging). Untuk menemukan figur yang tepat dan berkontribusi secara nyata, Made kerap menanyakan aktivitas-aktivitas yang telah dikerjakan.
”Juri wajib kepo acara yang telah diikuti peserta. Pada babak awal peserta sampai menunjukkan foto acara atau CSR yang telah mereka buat,” ujar Made. Skill menari dan kepekaan berbudaya juga menjadi poin penting penilaian. Hal itu dilakukan untuk menemukan representasi budaya Malang Selatan yang pas.
Khusus penilaian skill menari dan berbudaya tersebut terbuka untuk umum dan diselenggarakan di Museum Singosari pada 19 Maret 2018. Sebanyak 15 pasang peserta terbaik akan dipilih dan otomatis melaju ke grand final. Para finalis memiliki tugas untuk mengunjungi beberapa destinasi pariwisata terbaik di Malang Selatan.
Salah satunya adalah kunjungan dua hari ke Bonpring Sanankerto, Kecamatan Turen. Para finalis harus menunjukkan kemampuan berbaur sekaligus mentransfer ilmu ke masyarakat. Peserta juga diwajibkan membuat vlog atas kunjungan tersebut. Penentuan Joko Roro akan dilakukan pada 28 April 2018 di Amphitheatre Gunung Kawi, kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Mantan Roro 2010 Grace Mamahit akan menjadi MC dalam momen istimewa tersebut.
Jika terpilih, Joko Roro yang memiliki masa tugas dua tahun sudah ditunggu sejumlah agenda yang padat. Mereka harus mendampingi Dinas Pariwisata Malang hadir di event tahunan Tong Tong Fair di Belanda. Acara tersebut secara rutin menghadirkan duta-duta pariwisata dari seluruh dunia untuk mempromosikan budaya. Acara lain yang telah dijadwalkan adalah event pariwisata di Moscow, Rusia.
Sementara itu, ketatnya seleksi pemilihan Joko Roro 2018 dirasakan salah seorang peserta yang lolos babak 25 besar, Gloria Vincentia Riyadi. Dara kelahiran kota Malang yang jago scuba
diving itu mengaku tiap proses seleksi selalu membuatnya deg-degan. ”Contohnya, ada interview yang langsung dilihat semua kandidat, jadi selain harus jawab cepat dan berbobot, kita harus jaga emosi dan tetap kelihatan pede,” ujar Gloria yang tengah menyiapkan performance dan presentasi desa wisata untuk babak ketiga pada Sabtu ini (10/3).