Tak Ikuti IOC, Tetap Sanksi Rusia
MOSKOW – Keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengembalikan hak Komite Olimpiade Rusia sebagai anggota secara penuh, ternyata, tidak membuat sikap Federasi Atletik Internasional (IAAF) mengendur terhadap Federasi Atletik Rusia (RUSAF). Malah kemarin IAAF memutuskan mempertahankan sanksi terhadap RUSAF. Bahkan, IAAF mengancam membuat hukuman tersebut menjadi permanen.
Keputusan itu diambil setelah IAAF menerima laporan kerja dari tim task force yang mereka bentuk untuk masalah doping Rusia. Pimpinan tim task force IAAF Rune Andersen menyebutkan, sampai saat ini belum ada kemajuan signifikan yang dilakukan pihak Rusia untuk memperbaiki keadaan.
Bahkan, hingga kemarin pihak Rusia disebut belum pernah mengakui kebenaran laporan investigasi WADA (Badan Anti Doping Dunia) yang menyebut kasus doping di negara itu berlangsung secara sistemik dan didalangi oleh pemerintah. Laporan investigasi tersebut dilansir secara resmi pada November 2015.
”Tim task force saat ini berupaya untuk segera menggelar pertemuan bersama RUSAF dan kementerian olahraga setempat. Kami akan kembali mendesak mereka untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tersisa,” ucap Andersen sebagaimana dilansir BBC.
Pakar antidoping asal Norwegia itu menambahkan, jika rencana tersebut masih tidak membuahkan hasil, timnya memberikan rekomendasi kepada
1. Stanozolol
2. Norandrosterone
3. EPO
4. Dehydrochlormethyltestosterone
5. Metenolone 40 atlet 35 22
16
16
6. Methandienone
7. Testosterone
8. Clenbuterol
9. Furosemide
10. Methylhexaneamine pihak IAAF untuk menjatuhkan sanksi yang lebih berat. Wujudnya bisa berupa pencabutan hak atlet Rusia untuk tampil di berbagai ajang internasional. Mereka dilarang tampil walaupun menggunakan bendera netral.
Yang lebih ekstrem, tim task force juga memberikan masukan kepada IAAF untuk mendepak RUSAF dari keanggotaan IAAF secara permanen. ”Semua wacana tersebut bakal dibicarakan dalam rapat dewan IAAF pada Juli mendatang,” jelas Andersen.
Presiden IAAF Sebastian Coe mengatakan, laporan tim task force telah dipelajari secara saksama. Dia menyebut wacana mendepak RUSAF dari keanggotaan IAAF bukan sekadar ancaman. Lord Coe mengaku tidak segan-segan mengambil langkah tegas itu jika memang tidak ada iktikad baik dari Rusia untuk berbenah.
”Langkah ini kami ambil sematamata untuk segera menyelesaikan masalah,” ucap Coe. ”Kami ingin melihat atlet-atlet mereka segera kembali bertanding dan berada dalam sistem yang bisa dipercaya,” tambah pria 61 tahun asal Inggris itu.
Di lain sisi, IOC telah mengembalikan hak keanggotaan Komite Olimpiade Rusia setelah selesainya ajang Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan (25/2). IOC berpendapat bahwa kontingen Rusia mampu membuktikan diri mau berbenah. Pada ajang tersebut, Rusia datang dengan membawa 168 atlet dengan bendera netral. Sebab, ketika itu, Komite Olimpiade Rusia masih dalam status dibekukan oleh IOC. 12 11 11 10 9 20
Jumlah Putri Putra