Dongkrak Jumlah Gubes di PTN
Beri Pendampingan Publikasi Jurnal Internasional
SURABAYA – Perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia menganut tridarma pendidikan yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Karena itu, PTN selalu dituntut memberikan inovasi demi meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya mendorong dosen menjadi guru besar (gubes).
Misalnya, kemarin (7/3) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) mengukuhkan guru besar bidang pendidikan ilmu pendidikan Islam. Dengan bertambahnya satu guru besar, UINSA kini memiliki 57 profesor. Dia adalah Prof Dr Hj Husniyatus Salamah Zainiyati MAg.
Dalam upacara pengukuhan di Gedung Sport Center and Mul- tipurpose, Prof Husniyatus berorasi tentang penelitian yang dibawanya. Yakni, berjudul Integrasi Identitas Etik Pendidikan Islam- Third Way Concept Memadukan Basis Pijak Integrasi Ilmu, Kemanusiaan Paripurna, dan Pembentukan Citizenship Skills. Sebuah paradig- ma pemikiran mengenai konsep pendidikan Islam yang berupaya memadukan identitas dan etika pendidikan. ”Dalam konteks pendidikan Islam, corak keislaman moderat seharusnya menjadi konstruksi pembelajaran dalam membangun Islamic citizen school,” terang Prof Husniyatus.
Menurut dia, kajian tersebut belum final. Masih banyak hal yang harus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam. ”Hanya berupa titik jeda. Banyak yang harus terus dikembangkan untuk membangun nilai religi-nasionalisme,” kata guru besar 48 tahun itu. Meski begitu, pengukuhan sangat berarti baginya. Sebuah penghargaan sekaligus peluang untuk meningkatkan pendidikan Islam.
Pengukuhan guru besar itu dilakukan Rektor UINSA Prof Abd A’la. Penambahan guru besar berarti sumber daya manusia (SDM) di UINSA dapat dikatakan meningkat. Itu memberikan pengaruh besar terhadap kualitas pendidikan mahasiswa.
Prof A’la menjelaskan, jumlah guru besar di UINSA belum ideal. Hingga saat ini, 57 guru besar dapat dikatakan 10 persen dari total jumlah dosen. Padahal, sesuai dengan aturan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), jumlah ideal guru besar di PTN 25 persen dari total dosen masing-masing. Tentunya, semakin banyak guru besar, semakin baik pula kualitas pendidikan di PTN tersebut.
Karena itu, UINSA berupaya keras mendorong para dosen untuk melakukan penelitian. Tidak sekadar menghasilkan penelitian, tetapi juga harus mampu memublikasikan ke jurnal internasional. Salah satunya jurnal terindeks scopus. ’’Selama ini banyak penelitian, tapi tidak dilanjutkan,” ungkapnya. Publikasi jurnal internasional yang sudah diakui menjadi salah satu persyaratan penting dalam pengajuan menjadi guru besar.