Warga Ogah Terseret Polemik
Pembongkaran Posko Pengaduan di Dolly
SURABAYA – Polemik masalah posko pengaduan warga terdampak eks lokalisasi di Jalan Jarak belum selesai. Polsek Sawahan menunggu laporan dari pemilik lahan. Laporan itu akan menjadi dasar untuk melakukan tindakan. Di sisi lain, warga setempat menyerahkan sepenuhnya kepada aparat. Mereka tidak ingin polemik tersebut justru memicu masalah baru.
Warga asli Dolly dan sekitarnya sudah nyaman. Pandangan negatif tentang Dolly sebagai lokalisasi mulai hilang. Perekonomian masyarakat juga sudah normal. Mereka tidak ingin kondisi tersebut rusak hanya gara-gara perilaku segelintir orang.
Haryono, salah seorang warga, menilai polemik yang terjadi saat ini adalah perang opini. Warga yang semula tenang dipancing dengan aksi tersebut. Parahnya, mereka bukan warga asli Dolly. ’’Karena itu, kami menampilkan tulisan penolakan agar publik tahu,’’ katanya.
Kini ada wacana untuk menertibkan atau membongkar posko pengaduan tersebut. Warga tidak ingin ikut campur. Mereka mempersilakan aparat mengambil langkah sesuai dengan prosedur yang diterapkan. ’’Yang jelas, masyarakat tidak mau berkonflik dengan sekelompok orang tersebut,’’ ucapnya.
Kapolsek Sawahan Kompol Dwi Eko Budi meminta warga tetap tenang. Tindakan di lapangan selalu berdasar standard operating procedure. Tidak ada tujuan lain selain menegakkan hukum. ’’Kalau salah, pasti ditindak,’’ ungkapnya.
Nah, terkait dengan posko pengaduan yang membuat warga resah, dia tetap bersikukuh pada pendiriannya. Posko berdiri di atas lahan orang lain. ’’Tapi, pemilik belum melapor ke kami,’’ katanya.