Saring Sopir lewat Tes Psikologi
Polda Perketat Rekrutmen
SURABAYA – Ditlantas Polda Jatim bakal terjun langsung untuk mengawasi proses rekrutmen para sopir bus. Hal tersebut dilakukan untuk menekan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dalam setahun terakhir. Polisi dan perwakilan perusahaan otobus akhirnya menandatangani nota kesepahaman itu di Gedung SIER, Tenggilis Mejoyo, kemarin (7/3).
Dirlantas Polda Jatim Kombespol Heri Wahono mengatakan, pihaknya mengundang 39 perusahaan dan asosiasi angkutan umum se-Jatim. Selama beberapa minggu terakhir, Heri sibuk berkoordinasi. ”Nanti kami tes dulu calon sopir pas rekrutmen,” ujarnya.
Untuk beberapa waktu ke depan, polisi terlibat langsung dalam proses rekrutmen sopir. Mereka ingin melakukan pengawasan langsung. Sebelum resmi jadi sopir suatu perusahaan otobus, mereka harus melewati serangkaian tes.
Mulai tes kejiwaan hingga tes ketangkasan. Para pengendara itu bakal diteliti dari sisi emosi, konsentrasi, dan kecepatan dalam mengambil keputusan. ”Nanti kami dibantu sama psikolog dari Polda Jatim,” ungkap polisi dengan tiga melati di pundak itu.
Selain itu, Polda Jatim bakal mengetes kemampuan berkendara para calon sopir bus. Mulai penguasaan medan hingga ketangkasan dan kecakapan saat berkendara. Dengan demikian, pihaknya bisa mengoptimalkan kampanye safety riding.
Kasubdit III Dikyasa Polda Jatim AKBP Didik Haryanto mengungkapkan bahwa sejatinya tes tersebut sudah dilakukan oleh internal perusahaan otobus. Hanya, selama ini kepolisian tidak pernah tahu bentuknya seperti apa.
Pada 2017, ada tiga kecelakaan menonjol yang menimbulkan korban jiwa. Yakni, 2 kali di Probolinggo dan 1 kali di Bangkalan. ”Tiga kecelakaan itu, korban yang meninggal 24 orang,” jelasnya.
Lewat nota kesepahaman tersebut, Heri mengatakan bahwa pihaknya ingin berkontribusi dalam menghasilkan sopir bus yang berkualitas. Setelah proses itu, akan ada sejumlah rangkaian rapat koordinasi dengan beberapa pihak. Mulai dishub hingga Jasa Raharja.