Mewarnai Perempat Final
Praveen/Melati Semakin Padu
MOELHEIM – Sebagian besar wakil Indonesia masih bertahan di ajang German Open 2018. Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akhirnya lolos ke babak perempat final setelah cukup kesulitan menaklukan pasangan Belanda Jacco Arends/Selena Piek. Mereka harus melalui tiga game untuk berhasil menang 25-23, 14-21,21-10.
”Kami belum pernah bertemu. Sudah sempat nonton video pertandingan, tapi mereka menerapkan pola main yang berbeda. Jadi kami harus meraba lagi dari awal,” ucap Praveen.
Sejak awal laga, kedua pasangan bermain cukup ketat. Skor keduanya saling mengejar dan terpaut tipis hingga 24-23 untuk keunggulan Praveen/Melati. Kesalahan Jacco yang
gagal mengembalikan sambaran Praveen memastikan game pertama menjadi milik pasangan Merah Putih. Game kedua, duet Indonesia tersebut malah bermain tidak konsisten. Mereka sering melakukan kesalahan sendiri. Jacco/Selena pun mendapat poin gratis dan merebut game tersebut hanya dalam waktu 13 menit.
Di game penentuan, Praveen/Melati tidak mau mengulangi kesalahannya lagi. Mereka bermain lebih agrsif dengan memimpin 7-1 terlebih dahulu. Bermain cepat dengan bola pendek di depan net menjadi andalan
mereka meredam duet Negeri Kincir Angin tersebut.
”Kami lebih rileks di game ketiga. Mencoba fokus satu demi satu poin,” tambah Melati. Alhasil, pasangan muda tanah air berhasil menyudahi laga dengan skor yang cukup telak. Alhasil, pasangan muda tanah air berhasil menyudahi laga dengan skor yang cukup telak.
Selanjutnya, Praveen/Melati akan kembali menghadapi ganda Denmark Niclas Nohr/Sara Tyghesen. Niclas/Sara melaju ke perempat final usai Wang Chi Lin/Lee Chia
Hsin 21-23,21-15, 21-14. Mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Namun secara peringkat, pasangan tanah air lebih rendah dengan hanya berperingkat 72. Sementara, lawannya memiliki ranking 55 dunia.
“Kalau lawan pemain Eropa, rasanya mereka bermain lebih bagus dari biasanya. Karena mereka juga main di benua sendiri. Kami harus lebih waspada lagi,” kata Melati.
Di nomor tunggal putra, keberuntung lagi-lagi menghampiri Anthony Sinisuka Ginting. Lagi-lagi lawannya mundur gara-gara cedera. Kali ini pemain Tiongkok Huang Yuxiang harus mundur di set kedua juga karena cedera.
Huang mengalami cedera setelah berusaha mengembalikan drop shot menyilang yang diberikan Anthony. Huang memaksa meraih bola usai mengembalikan bola lop dari area base line. Lantas, pemain Negeri Tirai Bambu itu mengisyaratkan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Di babak 16 besar, Anthony akan bentrok dengan unggulan ketiga Shi Yuqi. Pemain Tiongkok tersebut menang mudah atas Kantaphon Wangcharoen 21-11, 21-5. Tak ayal, Anthony harus lebih waspada.
Secara head to head, keduanya sudah pernah saling berhadapan. Yakni pada BWF World Junior Championships 2014. Kala itu, pemain kelahiran Cimahi harus kalah 21-19, 21-15. Secara peringkat, Shi kokoh di posisi 6 terpaut empat strip dari Anthony di peringkat 10.