Presiden Ingatkan Tujuan Dana PKH
GRESIK – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi magnet besar buat warga Gresik kemarin (8/3). Sejak pagi, ribuan warga Kota Santri menunggu-nunggu di sepanjang rute kendaraan RI-1 tersebut. Memfoto, memvideo, lalu mengunggahnya ke internet.
Menjelang sampai GOR Tri Dharma Petrokimia, sambutan untuk Jokowi benar-benar luar biasa. GOR Tri Dharma penuh sesak. Sepanjang akses menuju stadion itu juga tidak kalah penuh manusia
GANDENG ULAMA: Presiden Joko Widodo memegang tangan KH Masbuhin Faqih (kanan) dan KH Asfihani Faqih di Ponpes Mambaus Sholihin kemarin (8/3).
Presiden disambut Gubernur Jatim Soekarwo dan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Jokowi didampingi tiga menteri, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, serta Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham.
Dalammomenitu,PresidenJokowi menyerahkankartuprogramkeluarga harapan (PKH) kepada 1.250 penerima.Sasarannyaadalahkeluarga tidakmampu.Presidenmenyerahkan bantuanuntuktigawilayahkecamatan. Meliputi Kecamatan Gresik Kota 643 orang, Kebomas 282 jiwa, dan Manyar 325 penerima. Per orang mendapat Rp 1.890.000 per tahun. ’’Apakah nilainya sudah cukup atau belum?’’ tanya Jokowi. ’’Yang bilang belum, sini maju,’’ ucapnya disambut tawa hadirin.
Jokowi mengingatkan peruntukan dana PKH. Dia menyebutkan bahwa uang itu bisa digunakan ibu-ibu untuk membeli berbagai keperluan rumah tangga, termasuk tentu saja kebutuhan dapur. Misalnya membeli ikan atau telur. ’’Ini boleh untuk peningkatan gizi anak. Supaya sehat. Agar anak-anak kita terhindar dari gizi buruk,’’ imbuhnya.
Presiden kemudian melontarkan pertanyaan. ’’Kalau untuk membeli rokok, boleh tidak?’’ Peserta yang sebagian besar perempuan itu dengan kompak menjawab, ’’Tidak boleeeeehhhhh.’’ ’’Ibu-ibu harus tegas. PKH tidak boleh dipakai suami untuk membeli rokok,’’ ujar presiden.
Selain itu, Jokowi membagikan kartu Indonesia pintar (KIP) kepada 1.170 pelajar. Terdiri atas 425 siswa SD, 355 SMP, 175 SMA/SMK, serta 40 penerima KIP kategori paket A dan paket B. Siswa SD mendapat Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan SMA/SMK Rp 1 juta per tahun. ’’Dana ini bisa dicairkan siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa,’’ imbuhnya.
Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin, Suci, Kecamatan Manyar. Dia ditemui pengasuh utama pondok KH Masbuhin Faqih beserta adik kandungnya, KH Asfihani Faqih. Mereka terlihat akrab. Silaturahmi sekitar sejam itu berlangsung tertutup untuk media. Pertemuan tersebut diakhiri dengan salat Ashar berjamaah.
Jokowi mengakui, tidak ada pembicaraan khusus terkait agenda Pilpres 2019. Dia menyebutkan, yang terjadi hanya silaturahmi. ’’Hanya melaporkan kepada ulama apa-apa yang sudah pemerintah kerjakan selama ini,’’ tutur Jokowi.(mar/c19/ayi)