Belajar Jadi Pengusaha Lidah Buaya
SURABAYA – Akhmad Akif Rabbani bertugas mencangkul tanah, Bian Mulia Rahmatullah menanam lidah buaya, dan M. Nizar Fazari memberi pupuk. Tiga orang dari tim pokja (program kerja) unit kesehatan sekolah bagian kebun di SD Al-Irsyad Surabaya itu terlihat sangat serius saat menanam tunas lidah buaya.
Kemarin (8/3) mereka menanam kembali tunas lidah buaya setelah panen bulan lalu. Hasil panen diolah lagi oleh tim pokja bagian keragaman hayati untuk dijadikan puding. Tak jauh dari kebun sekolah, ada dapur khusus untuk mengolah hasil panen.
Chef cilik Raihana Bahasuan, Talita Bahasuan, dan Nisrina Hamid yang menjadi anggota tim pokja keragaman hayati terlihat terampil mengolah lidah buaya. Mereka sudah menyiapkan bahan tambahan seperti gula, santan, telur ayam, dan pewarna.
”Biasanya 500 gram lidah buaya bisa untuk 30 cup. Lalu, kami beri label Puding Aloe Vera SD AlIrsyad dan dijual di kantin dengan harga Rp 3.000. Dari situ kami mendapat keuntungan sekitar Rp 25.000,” jelas Raihana.
Nurul Endah Agustin, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, mengatakan, kegiatan tersebut diadakan untuk mendidik anak-anak agar mempunyai jiwa entrepreneurship sejak dini. ’’Selain itu, menjadikan anak-anak lebih berani dalam berkomunikasi dan berpresentasi,” lanjutnya.