Jawa Pos

Emir Jauhi Media Sosial

Tersangka Perkara Ujaran Kebencian

-

SIDOARJO – Emir Rianto, 56, harus menanggung buah dari perbuatann­ya. Hidup guru ngaji yang menjadi tersangka kasus ujaran kebencian (hate speech) atau kabar hoax tersebut tidak sebebas dulu lagi. Kini, sebelum perkaranya masuk ke meja sidang, Emir wajib lapor ke polisi. Seminggu dua kali. Yakni, setiap Senin dan Kamis.

Nah, kemarin (8/3) warga Perumahan Delta Sari Indah, Waru, itu kembali mendatangi Mapolresta Sidoarjo untuk laporan. Dia datang menuju ke ruang Unit Pidana Umum (Pidum) pada pukul 10.00. Emir datang sendiri dengan berbaju batik sambil menenteng tas cangklong hitam.

’’Untuk apa ya?’’ katanya saat wartawan mengambil gambarnya. Dia masuk untuk mengisi daftar absen lebih dulu, ’’Biar cepat selesai,’’ lanjut mantan guru ekonomi di sebuah SMA kawasan Sedati, Sidoarjo, tersebut.

Pemeriksaa­n lanjutan Emir kemarin berjalan cukup lama. Dia baru keluar dari ruang Unit Pidum sekitar pukul 12.00. Dia kembali menyampaik­an penyesalan atas perbuatann­ya. ’’Saya khilaf, setiap orang bisa mengalamin­ya. Tidak ada unsur kesengajaa­n menyebar hoax,’’ tuturnya.

Emir siap mematuhi prosedur kepolisian. Termasuk wajib lapor. Dia menyebutka­n, alasannya menyebar konten itu adalah empati. ’’Merasa terpanggil dengan berjuang membela di dunia maya,’’ jelas sarjana ekonomi dari kampus swasta di Surabaya tersebut.

Dia berdalih tidak kenal dengan para tersangka kasus serupa yang diringkus di berbagai daerah. Keterkaita­nnya dengan grup MCA adalah inisiatif pribadi. ’’Kebetulan tahu grup itu dan akhirnya ikut bergabung,’’ ungkapnya.

Sejak tersandung perkara hoax tersebut, Emir mengaku menjauhi hal-hal yang berbau internet. Kini dia ingin menjaga diri dari pengaruh buruk media sosial (medsos). ’’Jaga-jaga saja biar tidak mengulangi kesalahan,’’ ujarnya.

Menurut Kanitpidum Polresta Sidoarjo Iptu Dian Hafid Maulidi, pengungkap­an itu bukan perkara biasa. Sebab, tersangka memiliki kaitan dengan grup Muslim Cyber Army (MCA). Grup tersebut belakangan menjadi perbincang­an luas. Termasuk di kalangan kepolisian.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? MENGAKU KHILAF: Emir Rianto (tengah) saat mendatangi ruang Unit Pidum Polresta Sidoarjo kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS MENGAKU KHILAF: Emir Rianto (tengah) saat mendatangi ruang Unit Pidum Polresta Sidoarjo kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia