Ajak Santri Kritis Hadapi Hoax
SURABAYA – Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan meminta para santri kritis saat membaca status atau sebaran berita di media sosial. Hal tersebut dia ungkapkan saat bersilaturahmi ke Ponpes Hidayatullah di Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, kemarin (8/3).
Dalam bincang-bincang dengan para santri dan pengurus pesantren, dia meminta para santri agar bijak dalam menggunakan gadget. Sebab, kini banyak bertebaran provokasi bernada SARA (suku, ras, agama dan antar golongan). ”Ayo, kita jaga Indonesia dengan bijak menggunakan handphone, informasi harus dikroscek, jangan main share,” katanya.
Sri Lanka, lanjut Rudi, merupakan contoh paling nyata dari mengerikannya berita hoax. Sebab, di sana (Sri Lanka) sedang terjadi perang saudara yang dipicu berita bohong di Facebook. ”Ada yang menghasut kaum Buddha untuk membunuh kaum muslim lewat Facebook. Pemerintah sampai menetapkan status darurat mulai Selasa kemarin (6/3), tolong hati-hati ya pakai handphone,” paparnya.
Selain itu, polisi dengan tiga melati di pundak tersebut juga mengimbau beberapa isu penting. Di antaranya peredaran narkoba. Menurut dia, narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda. Karena itu, narkoba tak perlu didekati. Apalagi mencobanya. ”Enggak ada manfaatnya,” jelasnya.
Peredaran narkoba, terutama jenis sabu-sabu, kini mengincar usia belia. Rudi mengatakan, narkoba jenis amfetamin itu sengaja dijual dengan harga murah agar menarik para remaja. ”Jangan pernah coba, sekali melanggar, kalian nggak bisa keluar dari sana,” imbaunya.
Ketua Yayasan Ponpes Hidayatullah Surabaya Aep Saepudin mengaku senang Rudi berkunjung ke ponpesnya. Sebab, hal tersebut menjadi simbol jaminan keamanan beribadah. Dia berharap para santri bisa mencerna semua pesan kamtibmas yang disampaikan Rudi. ”Ini bagian dari proses pembelajaran yang penting,” ucapnya.