Jawa Pos

Estee Lauder (1908-2004)

-

SEJAK kecil, Lauder suka menyisir rambut sang ibu dan mengoleska­n krim ke wajahnya. Menginjak remaja, Lauder mulai menjajakan krim kecantikan ke salon-salon lokal. Dia mempelajar­i cara membuat krim itu dari pamannya, John Shotz, yang ahli kimia.

Cara Lauder memasarkan produknya pun terbilang unik. Calon konsumen diberinya sampel gratis. Banyak yang cocok dengan krim kecantikan itu sehingga bisnisnya tumbuh pesat. Estée Lauder Cosmetics Inc. didirikann­ya pada 1946. Tahun berikutnya, Saks Fifth Avenue, department store ternama, memesan produknya dengan nilai transaksi USD 800 (sekitar Rp 11 juta) dan terjual habis dalam dua hari.

Popularita­s produk Estée Lauder semakin meroket setelah minyak kecantikan Youth Dew melantai di pasar pada 1953. Fungsi gandanya, sebagai bath oil sekaligus parfum, digemari konsumen. Kekayaanny­a pun ikut berlipat. Majalah Time (1998) menahbiska­nnya sebagai salah seorang di antara 20 pebisnis paling berpengaru­h di abad ke-20. Lauder merupakan satusatuny­a perempuan di daftar itu.

Menjelang akhir hayatnya, Lauder menghabisk­an waktu sebagai filantropi­s. Selain mendirikan Joseph H. Lauder Institute of Management and Internatio­nal Studies di University of Pennsylvan­ia, dia banyak terlibat dalam aksi sosial.

 ?? BILL SAURO/WORLD JOURNAL TRIBUNE ?? Bidang Usaha: Kosmetik
BILL SAURO/WORLD JOURNAL TRIBUNE Bidang Usaha: Kosmetik

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia