Tetap Klasik, Tetap Sengit
MANCHESTER – Bukan derby Manchester, bukan pula derby Merseyside, atau derby London Utara. Yang paling banyak dinanti di Premier League adalah bentrok klasik dua tim tersukses di Inggris: Manchester United lawan Liverpool
Yang membuat duel di Old Trafford, Manchester, malam nanti kian sengit, ada bumbu persaingan memperebutkan posisi kedua.
Kebetulan, posisi dua raksasa Inggris itu berimpitan. The Red Devils –julukan United– di tempat kedua, The Reds –sebutan Liverpool– di posisi ketiga. Dan, keduanya cuma terpisah dua angka.
”Rivalitas kami dengan Liverpool semakin besar musim ini,” kata bek tengah United Chris Smalling seperti dikutip situs resmi klub.
Apa yang terjadi dalam duel keduanya pada 22 Januari 2002 bisa jadi akan membuat Liverpool percaya diri. Ketika itu, matchweek 33 Premier League, Liverpool sukses menundukkan United di Old Trafford 1-0.
Kemenangan tersebut membuat mereka berhasil menggeser United dari posisi runner-up sementara. Dan, posisi itu tak berubah hingga musim berakhir. Itulah raihan terburuk pertama United di Premier League pada era Sir Alex Ferguson.
Tapi, Manajer United Jose Mourinho tak terlalu memedulikan rekaman sejarah tersebut.
”Sebab, mentalitas saya tetap sama di setiap laga. Saya juga bukan orang yang bisa berkata ’rivalitas ini spesial, laga ini spesial’,” ujar Mourinho dalam konferensi pers di Carrington, Manchester, tadi malam WIB.
Rekor pertemuan Mourinho dengan Juergen Klopp, manajer Liverpool, tak bagus. Di Premier League, tak sekali pun Mourinho mampu mengalahkan Klopp. Empat kali jumpa, tiga di antaranya berakhir imbang. Satu lainnya takluk 1-3 pada musim terakhir Mourinho di Chelsea, 31 Oktober 2015.
Meski demikian, Klopp juga tak mau terlalu percaya diri. ”Kami menang bisa aman di posisi kedua? Siapa bilang. Runner-up Premier League tak akan ditentukan dari laga ini,” ungkap Klopp dalam konferensi pers di Melwood sebagaimana dilansir Liverpool Echo.